Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan di Los Angeles, AS. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 January 2025 14:31
Altadena: Pemandangan deretan rumah mewah selebritas dan tempat-tempat terkenal di film yang telah hangus terbakar seolah memperlihatkan bahwa kebakaran hutan di Los Angeles, California Selatan, Amerika Serikat (AS) ini hanya melanda area elite.
Namun, jika sedikit bergeser ke wilayah yang juga hangus terbakar di Altadena, ternyata kebakaran hutan juga membakar permukiman keluarga kulit hitam yang menghindari praktik diskriminatif di tempat lain. Mereka telah menjadi komunitas dengan keragaman ras dan ekonomi, tempat banyak warga kulit hitam AS memiliki rumah sendiri.
Beberapa orang kini khawatir kebakaran paling merusak dalam sejarah California itu telah mengubah keadaan di Altadena untuk selamanya. Pemulihan dan pembangunan kembali mungkin berada di luar jangkauan banyak orang, dan tekanan gentrifikasi dapat kembali terjadi.
Samantha Santoro, 22, mahasiswa generasi pertama di Cal Poly Pomona, ingat pernah merasa kesal ketika liputan berita awal tentang kebakaran hutan lebih berfokus pada selebritas. Dia dan saudara perempuannya, yang kuliah di UC Berkeley, khawatir bagaimana orang tua imigran Meksiko dan tetangga kelas pekerja mereka yang kehilangan rumah di Altadena dapat melanjutkan hidup.
“Kami tidak punya pikiran seperti, ‘Oh, saya akan pindah ke rumah kedua saya dan tinggal di sana,'" kata Santoro, dikutip dari NBC Los Angeles, Senin, 13 Januari 2025.
Pemilik rumah dua kamar tidur keluarga mereka dengan kolam renang tidak pernah menaikkan sewa sebesar USD1.650, yang memungkinkan keluarga Santoro membesarkan anak perempuan mereka dengan biaya terjangkau. Sekarang, mereka tinggal sementara dengan seorang kerabat di Pasadena. Keluarga itu memiliki asuransi penyewa, tetapi tidak banyak lagi.
“Saya pikir sulit untuk percaya bahwa Anda tidak punya apa-apa,” kata Santoro, sambil menangis, memikirkan orang tuanya. "Semua yang pernah mereka perjuangkan ada di rumah itu,” sambungnya.