Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Metrotvnews.com/Kautsar
M Ilham Ramadhan Avisena • 26 August 2025 10:58
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto membentuk badan industri mineral sebagai lembaga baru. Pembentukan badan tersebut dinilai penting untuk mendukung dan mendorong penciptaan nilai tambah industri mineral di dalam negeri.
Pembentukan badan ini diketahui setelah Kepala Negara melantik Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai Kepala Badan Industri Mineral.
"Ini kan akan lebih fokus pada penelitian industri untuk menciptakan nilai tambah," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia kepada pewarta di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Selasa, 26 Agustus 2025.
Salah satu komoditas yang akan difokuskan oleh badan tersebut, kata Bahlil, ialah tanah jarang. Komoditas tersebut saat ini diketahui memiliki harga yang cukup tinggi di pasar global. Badan Industri Mineral akan didorong untuk menciptakan nilai tambah pada komoditas tersebut.
Bahlil juga menyebutkan, Kementerian ESDM akan mengurusi pada bagian hulu komoditas itu. Nantinya, pengelolaan tanah jarang juga tidak diperkenankan dilakukan oleh pihak lain selain negara.
"Ke depan kebijakan kami nanti dari hulunya, dari bahan bakunya adalah untuk tanah jarang tidak kita izinkan untuk dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Ini akan ada tata kelolanya sendiri, kita tunggu aturannya," kata dia.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pemerintah bakal mengoptimalisasi potensi dari komoditas tanah jarang. Itu disebut sebagai momentum yang tepat lantaran permintaan dunia terhadap komoditas tersebut cukup tinggi saat ini.
"Karena rare earth sedang dibutuhkan oleh dunia maka harus ada perhatian khusus mengenai itu," terangnya.
Baca juga:
Tugas Badan Industri Mineral: Jaga Sumber Strategis agar Tak Dicuri |