Ilustrasi modal asing masuk. Foto: infiniti.id
Al Abrar • 28 August 2025 13:43
Jakarta: Indonesia Investment Authority (INA) dan Danantara berpotensi memperkuat kolaborasi dalam pengembangan investasi strategis, khususnya di sektor hilirisasi nikel dan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Kedua sovereign wealth fund (SWF) Indonesia itu tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Eramet. Ketiga pihak disebut sedang membicarakan pembentukan platform investasi strategis yang mencakup rantai industri nikel, mulai dari operasi hulu hingga hilir.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep), Bisman Bakhtiar, menilai INA dan Danantara dapat menyediakan struktur pembiayaan jangka panjang untuk mendukung perencanaan investasi.
“Eramet perannya diperlukan dalam aspek keahlian dan teknis, terutama pengalaman mengembangkan proyek skala besar pertambangan dan hilirisasi,” ujar Bisman, dikutip Kamis, 28 Agustus 2025.