Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 2 September 2025 09:37
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini bergerak menguat, Selasa, 2 September 2025. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di zona hijau sebesar 7.771,33.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.15 WIB, IHSG tercatat menguat 94,57 poin setara 1,22 persen ke level 7.830,64.
Adapun sebanyak 502 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 63 saham lainnya melemah dan 99 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat sebanyak Rp2,061 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 4,681 miliar saham.
Baca juga:
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.431 per USD Pagi Ini |
Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 94,43 poin atau 1,21 persen ke level 7.736,07. Pelemahan dipengaruhi oleh aksi panic selling dari pelaku pasar domestik yang merespons meningkatnya ketegangan politik dalam negeri.
Di tengah tekanan tersebut, terdapat sinyal positif dari sektor manufaktur dengan Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik ke level 51,5 pada Agustus 2025 yang menunjukkan kondisi ekspansi setelah empat bulan berturut-turut berada di zona kontraksi.
Sedangkan di sisi eksternal, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September 2025 pun meningkat tajam hingga 89 persen, yang bisa menjadi dukungan bagi aliran modal ke pasar berkembang seperti Indonesia, meskipun dampaknya belum cukup mengatasi volatilitas internal yang masih dominan.
Sementara itu, Wall Street tadi malam libur hari bursa. Sedangkan bursa Eropa kompak menguat, seperti CAC 40 naik 0,05 persen, FTSE 100 meningkat 0,10 persen, dan DAX melejit 0,57 persen. Penguatan tersebut seiring harapan bahwa adanya tren penurunan suku bunga global.
“Diperkirakan tekanan jual sudah mereda seiring mulai adanya katalis positif dari data domestik, dimana PMI Manufaktur sudah masuk zona ekspansif, neraca perdagangan surplus, dan komitmen pemerintah untuk memperbaiki masukan-masukan dari para demonstran,” sebut analis FAC Sekuritas dalam risetnya.