32 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Cuaca Ekstrem Hari Ini

Kawasan Gunung Slamet cerah berawan pada Sabtu pagi, 22 Februari 2025.

32 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Cuaca Ekstrem Hari Ini

Media Indonesia • 22 February 2025 09:31

Semarang: Cuaca ekstrem berpotensi di 32 daerah di Jawa Tengah, hari ini, 22 Februari 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga waspada, terutama di daerah rawan bencana.

"Awas ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan sambaran petir cukup tinggi, karena cuaca ekstrem berpotensi hampir seluruh daerah di Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati, Sabtu, 22 Februari 2025.

Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di 32 daerah di Jawa Tengah yakni di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya, Pesisir Selatan, Pantura, Jawa Tengah bagian timur. Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen.

Baca: 

Retret Hari Kedua, Kawasan Akmil Magelang Berpotensi Hujan Mulai Siang Ini


Kemudian potensi cuaca ekstrem berpotensi di Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Ungaran, Temanggung, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Sedangkan hujan ringan-sedang berpeluang di daerah Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Semarang dan Pekalongan," ujar dia.

Angin bertiup dari arah barat ke utara berkecepatan 3-30 kilometer per jam, ungkap Farita Rachmawati, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter. (Akhmad Safuan/AS)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)