Ini Perbedaan Uang Digital dengan Bitcoin

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Ini Perbedaan Uang Digital dengan Bitcoin

Eko Nordiansyah • 17 January 2025 15:30

Jakarta: Transaksi keuangan memasuki era digital telah bertransformasi dengan munculnya uang digital yang berbentuk saldo bank hingga dompet digital (e-wallet). Namun, munculnya Bitcoin telah dengan menawarkan alternatif terdesentralisasi yang berbeda dari uang digital konvensional.

Mengutip Pintu Academy, Jumat, 17 Januari 2024, ada beberapa perbedaan antara uang digital biasa dengan Bitcoin. Uang digital merupakan representasi digital dari mata uang fiat yang telah menjadi andalan dalam transaksi secara daring sehingga berbeda dengan Bitcoin.

Adapun uang digital memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan cepat dan mudah di dalam negeri. Bahkan sekarang uang digital sudah bisa digunakan di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan lainnya.

Namun, sistem ini datang dengan batasan-batasan tertentu seperti biaya transaksi yang bisa menjadi mahal, batas transaksi yang ditentukan oleh penyedia jasa, dan waktu penyelesaian transaksi yang bisa memakan waktu hingga beberapa hari kerja.

Kepercayaan pada pihak ketiga juga menjadi inti dari sistem uang digital terpusat, di mana dana pengguna dikelola dan dikontrol oleh penyedia layanan sehingga menunjukkan ketergantungan pada otoritas sentral dalam mengelola transaksi.
 

Baca juga: 

3 Alasan Harga Bitcoin Bakal Meroket hingga Tembus USD123 Ribu Bulan Ini



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Sementara itu, Bitcoin menawarkan model terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain. Bitcoin tidak hanya memungkinkan transaksi tanpa batas jumlahnya, tetapi juga memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengirim atau menerima uang tanpa perlu pihak ketiga.

Transaksi Bitcoin dapat diselesaikan dalam waktu 10 hingga 60 menit. Sehingga memberikan efisiensi yang signifikan dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.

Salah satu kelebihan utama Bitcoin adalah struktur biayanya. Biaya transaksi Bitcoin ditentukan oleh pengguna dan tergantung pada kondisi jaringan. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap yang dikenakan oleh penyedia uang digital.

Desentralisasi vs Sentralisasi

Bitcoin mengoperasikan jaringan terbuka di mana siapa saja dapat berpartisipasi tanpa perlu otorisasi dari pihak ketiga, menjadikannya tahan terhadap sensor dan manipulasi. Sebaliknya, uang digital terpusat membutuhkan institusi yang mengelola dan mengendalikan akses ke dana. 

Kedua sistem ini memiliki peran mereka masing-masing dalam ekosistem keuangan digital, dengan Bitcoin menawarkan alternatif yang menarik bagi mereka yang mencari transparansi dan kontrol lebih besar atas keuangan mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)