Basilika Santo Petrus di Vatikan. (EPA-EFE/ETTORE FERRARI)
Putri Purnama Sari • 24 April 2025 17:11
Jakarta: Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Setiap kali seorang Paus wafat, dunia Katolik memasuki masa transisi yang khidmat namun sarat makna.
Dari perayaan Misa Requiem hingga Konklaf, ada serangkaian prosesi dan “kode-kode” simbolik yang menuntun umat menuju pemilihan Paus baru.
Tradisi ini bukan hanya ritual, tetapi juga bagian dari perjalanan spiritual Gereja Katolik yang kaya akan sejarah. Berikut adalah informasi lengkap tentang rangkaian prosesi untuk memilih Paus baru.
1. Misa Requiem: Mengantar Sang Gembala ke Keabadian
Masa berkabung diawali dengan Misa Requiem, misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus yang telah berpulang. Misa ini biasanya dipimpin oleh Kardinal Dekan atau Duta Besar Takhta Suci, dan dihadiri para uskup, pejabat gereja, serta umat dari berbagai negara. Dalam misa ini, Gereja bersatu dalam doa, memohonkan kedamaian abadi bagi jiwa sang Paus.
2. Sede Vacante: Takhta Kosong, Simbol Transisi
Setelah Paus wafat, Gereja memasuki masa yang disebut Sede Vacante yang berarti “takhta kosong.” Dalam periode ini:
- Cincin nelayan milik Paus dihancurkan sebagai tanda bahwa masa jabatannya telah usai.
- Lambang kepausan diganti dengan payung merah dan kunci silang, simbol bahwa gereja sedang menanti gembala baru.
- Selama Sede Vacante, urusan Gereja dipimpin oleh Kamerarius (Camerlengo), yang memastikan semua berjalan sesuai hukum Gereja sampai Paus baru terpilih.
3. Konklaf: Pintu Tertutup, Doa Terbuka
Setelah masa berkabung selesai, para kardinal yang berhak memilih Paus baru yang berusia di bawah 80 tahun. Selama proses konklaf, para kardinal dikumpulkan di Kapel Sistina.
Kata konklaf berasal dari bahasa Latin
cum clave yang artinya “dengan kunci”, merujuk pada pintu yang dikunci agar para kardinal fokus berdoa dan berdiskusi, tanpa pengaruh dunia luar.
Setiap hari, mereka akan melakukan pemungutan suara. Bila belum ada yang mencapai dua pertiga suara, kertas suara dibakar bersama zat kimia tertentu. Asap hitam (
fumata nera) berarti belum terpilih. Saat Paus baru terpilih, akan muncul asap putih (
fumata bianca), sebuah kode yang ditunggu seluruh dunia.
Baca juga: Gereja Katolik Memasuki Masa Sede Vacante usai Paus Fransiskus Wafat, Apa Artinya? |
4. Habemus Papam: “Kita Punya Paus Baru!”
Ketika Paus terpilih menyetujui penunjukan, ia harus memilih nama kepausan baru, lalu mengenakan pakaian putih khas Paus. Tak lama kemudian, Kardinal Protodiakon akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan, “Habemus Papam!”: Kita memiliki Paus!
Setelah Paus baru diumumkan, sorak kegembiraan akan pecah di Vatikan dan seluruh dunia Katolik menyambut gembira pemimpin baru mereka.