Sekretaris PMI Kota Jakut Ramdansyah melakukan pertemuan dengan Kepala Markas PMI Arifin Muhadi
Al Abrar • 9 October 2025 11:07
Jakarta: Palang Merah Indonesia (PMI) menegaskan tiga visi utama dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025–2030, yakni profesionalitas, sinergi, dan keberlanjutan. Salah satu bentuk penerapan visi tersebut diwujudkan melalui kegiatan Bulan Dana PMI 2025, yang menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan program-program kemanusiaan organisasi itu.
“Penggalangan dana PMI yang dilakukan dari 1 September hingga 30 November 2025 merupakan pelaksanaan dari visi berkelanjutan PMI,” ujar Sekretaris PMI Kota Jakarta Utara, Ramdansyah, dalam pertemuan dengan Kepala Markas PMI Pusat, Arifin Muhadi, di Kantor PMI Pusat, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2025.
Ramdansyah menegaskan, pelaksanaan Bulan Dana PMI dilakukan secara profesional dengan mengacu pada payung hukum yang berlaku, termasuk UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
“Semua perangkat dari UU, peraturan pemerintah, hingga keputusan pemerintah kota atau kabupaten menjadi landasan kami dalam menggalang partisipasi masyarakat. Profesionalitas bukan hanya dalam misi kemanusiaan, tetapi juga dalam pelaksanaan tugas yang sesuai perintah undang-undang,” tegasnya.
Terkait isu transparansi, Ramdansyah memastikan laporan pendapatan dan pengeluaran Bulan Dana PMI dibuka untuk publik. Hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk PMI Jakarta Utara tahun 2025 bahkan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Laporan pendapatan dan pengeluaran dapat diakses di laman resmi PMI Kota Jakarta Utara maupun PMI wilayah lainnya. Masyarakat juga dipersilakan datang langsung untuk melihat laporan audit maupun aktivitas PMI,” katanya.
Ia menambahkan, selama ini masyarakat kerap mengenal PMI sebatas lembaga donor darah, padahal aktivitasnya lebih luas. “Kami juga menggelar edukasi wisata untuk sekolah dan masyarakat, pelatihan remaja palang merah, serta layanan klinik kesehatan,” ujar mantan Ketua Panwaslu DKI Jakarta itu.
Lebih lanjut, Ramdansyah menyoroti pentingnya sinergi sebagai bagian dari visi PMI 2025–2030. Menurutnya, kolaborasi dilakukan dengan pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan elemen masyarakat.
“Dengan masyarakat, kami sudah melibatkan unsur etnis seperti Ikatan Keluarga Minang, Karang Taruna, dan perguruan tinggi sekitar PMI. Ini bagian dari sinergi yang diharapkan dapat memperkuat dukungan dari masyarakat untuk PMI,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Bulan Dana PMI 2025. Ia menilai kegiatan tersebut menjadi sarana penting memperkuat kepedulian sosial dan semangat kemanusiaan di Ibu Kota.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh pelaksanaan Bulan Dana PMI. Saya mendorong agar PMI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan selalu hadir dalam setiap permasalahan masyarakat,” kata Pramono.
Ia juga berharap PMI DKI terus memperluas inovasi dan kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Bulan Dana harus menjadi momentum membangun semangat gotong royong dan kepedulian bersama,” ujarnya.