Terpopuler Ekonomi: Bisakah Ekonomi Israel dan Iran Bertahan dari Perang?

Serangan Israel di Iran diarahkan ke Teheran. Foto: Anadolu.

Terpopuler Ekonomi: Bisakah Ekonomi Israel dan Iran Bertahan dari Perang?

Husen Miftahudin • 21 June 2025 08:00

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Jumat, 21 Juni 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari bisakah ekonomi Israel dan Iran bertahan dari perang hingga daftar terbaru pinjol tak terdaftar di OJK Juni 2025.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Bisakah Ekonomi Israel dan Iran Bertahan dari Perang?

Biaya perang dan kerusakan yang terjadi sejak Jumat, 13 Juni 2025 akan menimpa banyak kerugian bagi Israel dan Iran. Yang satu sudah berada di tengah-tengah perang yang mahal, yang lain dihantam oleh sanksi selama bertahun-tahun.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Putin Siap Bantu Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir dan Migas

Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama strategis dengan Indonesia, khususnya dalam pengembangan teknologi nuklir yang bertujuan menciptakan perdamaian.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri 24 di Pegadaian Jumat Ini

Harga emas yang dijual PT Pegadaian (Persero) pada hari ini kompak mengalami penurunan pada setiap jenisnya. Hal itu diketahui dari daftar harga emas batangan yang tertera pada laman resmi Pegadaian.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Harga Bitcoin Stabil hingga Trump Semprot Powell

4. Surat Mendag soal BMAD dari Tiongkok Bikin Industri Tekstil Geram, Kenapa?

Sebuah surat internal Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang ditandatangani Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pada 13 Juni 2025 beredar luas di publik. Dalam surat tersebut, Mendag mengarahkan agar rencana pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk benang filamen asal Tiongkok tidak dilanjutkan.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Waspada! Ini Daftar Terbaru Pinjol tak Terdaftar di OJK Juni 2025

Di tengah maraknya kebutuhan masyarakat terhadap akses pembiayaan cepat, praktik pinjaman online (pinjol) ilegal terus menjadi ancaman serius. 

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)