Trump Dikabarkan Marahi Netanyahu yang Dinilai Pesimistis atas Proposal Gaza

Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Gedung Putih di Washington, AS, 29 September 2025. (EFE/EPA/JIM LO SCALZO / POOL)

Trump Dikabarkan Marahi Netanyahu yang Dinilai Pesimistis atas Proposal Gaza

Riza Aslam Khaeron • 6 October 2025 11:04

Washington, D.C.: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan melontarkan kemarahan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam percakapan telepon pada Jumat, 3 Oktober 2025, setelah menerima respon resmi Hamas terhadap proposal perdamaian Gaza.

Melansir Axios, Trump yang awalnya menganggap tanggapan Hamas sebagai "pembukaan" untuk kesepakatan damai, terkejut dengan reaksi pesimistis Netanyahu.

"Saya tidak tahu mengapa Anda selalu begitu negatif. Ini adalah kemenangan. Terimalah," kata Trump kepada Netanyahu dalam percakapan tersebut, menurut keterangan seorang pejabat AS kepada Axios.

Sikap Trump kontras dengan Netanyahu yang menilai bahwa respons Hamas tidak berarti apa-apa dan tak layak dirayakan.

Netanyahu menekankan bahwa tanggapan Hamas yang menyatakan bersedia membebaskan seluruh sandera sebagai imbalan atas penghentian perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, tetap harus dinegosiasikan secara mendetail dan tidak bisa diterima mentah-mentah.

Trump, yang sempat khawatir Hamas akan langsung menolak proposal damainya, justru melihat adanya peluang. Ia bahkan langsung menelepon Netanyahu untuk mendorongnya memanfaatkan momen tersebut sebagai titik balik menuju perdamaian.

Seorang pejabat senior AS menyebut bahwa Trump menyampaikan pada Netanyahu bahwa ini adalah "kesempatan untuk menang."

Tak lama setelah panggilan telepon itu, Trump merilis pernyataan publik yang meminta Israel menghentikan serangan udara di Gaza. Tiga jam kemudian, Netanyahu mengeluarkan perintah penghentian serangan, sebuah langkah yang memicu spekulasi tentang tekanan pribadi dari Trump.
 

Baca Juga:
Trump: Ketika Hamas Konfirmasi, Gencatan Senjata Gaza akan Berlaku

Kendati dalam publikasi resmi kantor Netanyahu ditegaskan bahwa hubungan keduanya tetap solid, seorang pejabat AS menyatakan kepada Axios bahwa diskusi Jumat malam itu berlangsung "keras dan tegas." Namun, kedua belah pihak disebut berhasil mencapai titik temu.

Trump juga menyatakan dalam wawancara dengan Axios bahwa pada akhirnya Netanyahu "baik-baik saja dengan itu. Ia harus baik-baik saja. Dengan saya, kamu harus baik-baik saja."

Pada Sabtu, Trump kembali mengirim pesan publik ke Hamas agar tidak menggunakan taktik penundaan. Ia memperingatkan bahwa jika Hamas tidak segera membebaskan sandera, maka kesepakatan akan dibatalkan.

Trump juga berhasil meyakinkan Israel untuk menyetujui peta baru sebagai dasar penarikan awal pasukan dari beberapa wilayah Gaza.

Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel dijadwalkan dimulai pada Senin di Mesir. Utusan khusus Trump, Steve Witkoff dan Jared Kushner, dipastikan akan hadir untuk mendorong penyelesaian kesepakatan pada pekan ini.

Meski komunikasi kedua pemimpin sempat memanas, pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa tujuan utama Presiden Trump adalah tercapainya perdamaian jangka panjang di Gaza.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)