Pengembangan Proyek Nikel Jadi Katalis, Saham Logam Ini Layak Dikoleksi

Ilustrasi proyek pengembangan nikel. Foto: dok Istimewa.

Pengembangan Proyek Nikel Jadi Katalis, Saham Logam Ini Layak Dikoleksi

Husen Miftahudin • 2 October 2025 09:20

Jakarta: Langkah Danantara Indonesia yang tengah memacu pengembangan proyek nikel di Indonesia melalui kesepakatan kerja sama antara Danantara Investment Management dengan GEM Limited, perusahaan publik asal Tiongkok, menjadi katalis positif terhadap pergerakan harga saham di sektor logam.
 
Kesepakatan tersebut menjadi kerangka kerja bagi potensi investasi bersama dalam pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 66 ribu ton nikel dalam endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun. Proyek dengan nilai investasi USD1,42 miliar ini bakal melibatkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan mitra global lainnya.
 
Terkait hal tersebut, saham INCO sebagai emiten dari Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, menjadi pilihan utama di sektor logam. Terlebih, emiten ini yakin pertumbuhan laba akan semakin solid ditopang percepatan belanja pemerintah dan meningkatnya likuiditas.
 
"Berdasarkan laporan tersebut, logam diposisikan sebagai salah satu sektor unggulan. Hal ini karena karakteristiknya yang mampu menjadi hedge atau lindung nilai terhadap volatilitas pasar, terutama di tengah katalis domestik yang belum sepenuhnya menguat," ungkap analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Oktober 2025.
 
BRI Danareksa lantas memberikan rekomendasi beli untuk saham INCO dengan target harga Rp4.700 per saham. Artinya, estimasi tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 19,29 persen dari harga saat ini yang berada di level Rp3.940 hingga Rabu, 3 September 2025.
 
Banderol ini mencerminkan kenaikan 8,84 persen sejak awal tahun (year to date) dan menguat 11,93 persen dalam tiga bulan terakhir. Adapun kapitalisasi pasar INCO mencapai Rp41,53 triliun.
 
Sementara Research Retail Analyst CGS International Sekuritas Indonesia Sharon Natasha menyampaikan selain dipicu oleh aksi Danantara, sentimen positif INCO juga datang dari persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).
 
Persetujuan itu memungkinkan perseroan untuk menjual 2,2 juta ton bijih saprolite dari tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah, mulai Juli 2025. Aksi tersebut juga diproyeksikan mendorong kinerja keuangan perseroan pada semester II-2025.
 
"Artinya, ini ada potensi untuk kinerja INCO terdongkrak pada semester II-2025 karena didukung dari sisi penjualan bijih saprolite," papar Sharon.
 

Baca juga: Apa Itu Hajar Kanan (Haka) dan Hajar Kiri (Haki) dalam Saham


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Kinerja keuangan moncer

 
Adapun secara tahunan, emiten Anggota MIND ID ini mencatat peningkatan volume produksi pada triwulan II-2025 sebesar 12 persen, yang menggarisbawahi kinerja operasional Perusahaan yang konsisten.
 
Produksi untuk paruh pertama 2025 dua persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2024, didukung oleh strategi pemeliharaan proaktif perusahaan dan peningkatan operasional lainnya yang diterapkan sepanjang semester pertama.
 
Vale Indonesia menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton nikel dalam matte untuk 2025, yang menunjukkan peningkatan dari target tahun lalu.
 
Pada triwulan II-2025, pengiriman nikel matte Vale Indonesia juga meningkat menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada triwulan I-2025.
 
Diketahui, harga realisasi rata-rata nikel matte pada triwulan II-2025 mencapai USD12.091 per ton, sedikit meningkat dari USD11.932 pada triwulan sebelumnya.  
 
Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan, mencapai USD220,2 juta. Angka ini meningkat tujuh persen dari USD206,5 juta pada kuartal sebelumnya.
 
PT Vale berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar USD40,0 juta dengan laba bersih positif sebesar USD3,5 juta untuk kuartal tersebut dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)