Penumpang Pesawat di Bandara Injourney Diprediksi Tembus 10,8 Juta

Ilustrasi industri penerbangan. Foto: dok InJourney Airports.

Penumpang Pesawat di Bandara Injourney Diprediksi Tembus 10,8 Juta

Insi Nantika Jelita • 6 March 2025 17:13

Jakarta: PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memperkirakan akan melayani 10,8 juta penumpang pesawat dari 37 bandara yang dikelola selama mudik Lebaran 2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang besar 9,9 juta.

"Terdapat peningkatan penumpang 9,3 persen dibandingkan 2024 pada mudik Lebaran kali ini," ujar Direktur Utama InJourney Maya Watono dalam Konferensi Pers Kesiapan BUMN untuk Infrastruktur dan Transportasi Udara Menyambut Idulfitri 2025 di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.

Selain itu, pada mudik Lebaran kali ini, Maya memprediksi lonjakan trafik penerbangan 5,1 persen dari sebelumnya 77.451 menjadi 81.401 di 2025. Estimasi peningkatan penumpang dan trafik penerbangan tersebut berlangsung pada 21 Maret sampai 11 April 2025.

"Saya mendorong masyarakat untuk berwisata di Indonesia untuk meningkatkan pergerakan trafik domestik," ucap dia.

Maya mengungkapkan, selama angkutan Lebaran 2025, 37 bandara Injourney beroperasi 24 jam selama mudik Lebaran. Namun, ada pengecualian di Bandara Ngurah Rai, Bali tidak beroperasi pada 29 Maret 2025. Karena hari itu bertepatan pada Hari Nyepi.

"Pastinya saat Nyepi, kita tutup bandara di Bali. Selain Nyepi di tanggal 29, kita akan membuka 37 bandara selama 24 jam," tegasnya.
 

Baca juga: 

Penumpang Garuda Group Diprediksi Naik 8% pada Mudik Lebaran 2025



(Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok istimewa)

InJourney Airports antisipasi kepadatan penumpang

Untuk memaksimalkan kelancaran aktivitas perjalanan penumpang saat mudik Lebaran, InJourney Airports menyiapkan 17.175 personel untuk mengantisipasi kepadatan penumpang.

Maya kemudian merespons mengenai kebijakan penurunan tarif tiket pesawat di seluruh bandara InJourney Airports. Katanya, terjadi penurunan masing-masing 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).

Meski perubahan tersebut berdampak pada kinerja keuangan perseroan karena ada pengurangan pendapatan, Maya menegaskan pengelolaan bandara Injourney masih akan tetap optimal dengan beroperasional penuh.

"Jadi, servis bandaranya tidak berkurang walaupun kita memberikan diskon pada PJPU dan PJP4U," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)