pemilik aplikasi kasir online Kantong UMKM Adha Wahyudi
Al Abrar • 25 March 2025 06:53
Bandung: Aplikasi kasir online Kantong UMKM kembali menyambangi Kota Bandung untuk kedua kalinya setelah kunjungan pertama pada awal Maret lalu. Kehadirannya disambut antusias oleh ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menghadiri acara diskusi serta pengenalan aplikasi berbasis Android tersebut.
Salah satu pelaku UMKM, Nuri, langsung mencoba mengaktivasi aplikasi ini dan mengaku puas dengan kemudahannya. Menurutnya, Kantong UMKM bisa langsung digunakan sesaat setelah diaktifkan.
“Saya langsung review dengan mengaktifkan, langsung approve. Lanjut ke QRIS, langsung masuk. Saya sudah coba payment untuk produk sendiri, di invoice-nya langsung bisa cetak. Saya sudah coba semua,” ujarnya.
Pelaku UMKM lainnya, Yessi, mengungkapkan bahwa selama ini pencatatan transaksi keuangannya masih dilakukan secara manual. Dengan hadirnya aplikasi Kantong UMKM, ia merasa lebih terbantu dalam mengelola keuangan usahanya.
“Aplikasi ini sangat mudah untuk orang gaptek seperti saya. Transaksi jadi lebih simpel, pencatatan keuangan juga langsung bisa dicetak dengan printer murah. Yang terpenting, aplikasinya gratis, beda dengan yang lain,” kata Yessi.
Hal senada disampaikan Aliana Erlita, pelaku UMKM lain yang mengapresiasi pelatihan dan pengenalan aplikasi ini. Ia menilai Kantong UMKM memberikan wawasan baru dan membantu pencatatan transaksi digital secara lebih tertata.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat buat saya sebagai pelaku UMKM karena dengan aplikasi tersebut, kita bisa mengatur pengelolaan keuangan dengan lebih baik,” ujarnya.
Dukung Digitalisasi UMK
Pemilik sekaligus praktisi aplikasi Kantong UMKM, Adha Wahyudi, mengapresiasi kehadiran ratusan pelaku usaha dalam acara diskusi bertajuk Pentingnya Pencatatan Laporan Keuangan.
“Aplikasi kasir online Kantong UMKM hadir dengan inisiatif tinggi untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih modern dan update terhadap teknologi keuangan,” ujar Adha.
Ia menjelaskan, aplikasi ini telah digunakan oleh ribuan pelaku usaha kecil dan menengah di beberapa daerah seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, dan Jakarta Barat. Menurutnya, Kantong UMKM menekankan kecepatan dan kemudahan bagi pengguna, dengan keunggulan utama berupa transaksi cepat dalam waktu kurang dari satu menit.
“Aktivasi pembayaran melalui QRIS maksimal dua hari setelah registrasi dan menggunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu hanya dua menit,” tambahnya.
Aplikasi ini hadir sebagai solusi pencatatan digital yang bermitra dengan salah satu bank swasta. Adha mengungkapkan, pengembangan Kantong UMKM berawal dari keinginannya mendorong pelaku usaha agar lebih maju dan bankable. Bersama perusahaan penyedia aplikasi digital PT TDC, ia melihat peluang untuk menciptakan ekosistem UMKM yang lebih modern dan berbasis teknologi keuangan.
“Akhirnya kami sepakat membuat aplikasi kasir online Kantong UMKM. Harapannya, setelah transaksi diinput tiap hari, pelaku usaha bisa mengetahui omzetnya dan memiliki landasan kuat untuk mengajukan pinjaman ke bank,” jelasnya.
Ke depan, Adha memastikan pelatihan UMKM yang diadakan Kantong UMKM akan terus diperluas ke berbagai kota di Indonesia. Program ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi dan pencatatan transaksi bisnis bagi UMKM.