Kapal Terbalik di Lepas Pantai Italia, 26 Orang Dilaporkan Tewas

Kapal terbalik di lepas pantai Italia. Foto: Anadolu

Kapal Terbalik di Lepas Pantai Italia, 26 Orang Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 14 August 2025 06:50

Roma: Setidaknya 26 orang tewas ketika kapal terbalik di lepas pantai Italia. Sementara 60 korban selamat dibawa ke sebuah pusat di pulau Italia.

Filippo Ungaro, juru bicara Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) di Italia mengatakan, ada hingga 97 migran di dalamnya ketika kapal tersebut meninggalkan Libya, menurut keterangan para korban selamat. Pihak berwenang masih mencari korban selamat yang tersisa.

Sebuah pesawat penegak hukum Italia melihat sebuah kapal terbalik dengan mayat-mayat di air sekitar 23 km dari Lampedusa pada Rabu pagi, yang memicu operasi penyelamatan, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.

Disebutkan juga bahwa lima kapal, dua pesawat, dan satu helikopter sedang beroperasi di lokasi penyelamatan. Penjaga pantai mengatakan 26 kematian telah dikonfirmasi sejauh ini, tetapi itu "sementara dan sedang diperbarui".

Cristina Palma, yang bekerja untuk Palang Merah Italia di Lampedusa, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa para penyintas—56 pria dan empat wanita—dalam kondisi kesehatan yang "cukup baik", tetapi empat di antaranya telah dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan.

Berdasarkan laporan para penyintas, sekitar 95 migran meninggalkan wilayah Tripoli, Libya, dengan dua kapal, ujar juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi, Flavio Di Giacomo.

Ketika salah satu dari dua kapal mulai kemasukan air, semua penumpang dipindahkan ke kapal lainnya—yang terbuat dari fiberglass—yang kemudian terbalik di perairan internasional karena kelebihan muatan, ujarnya.

Belum diketahui berapa lama para migran tersebut berada di laut.

'Rasa Kecewa yang mendalam' PM Italia

Wali Kota Lampedusa, Filippo Mannino mengatakan, bencana itu terjadi "kemungkinan saat fajar".

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang menjadikan pemberantasan imigrasi ilegal sebagai prioritas utama pemerintahan sayap kanannya, berjanji pada hari Rabu untuk terus memerangi "para penyelundup manusia yang tidak bermoral" dengan "mencegah keberangkatan ilegal" dan "mengelola arus migrasi".

"Ketika tragedi seperti ini terjadi, dengan kematian puluhan orang di perairan Mediterania, rasa cemas dan belas kasih yang mendalam muncul dalam diri kita semua,” ujar PM Meloni, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 14 Agustus 2025.

“Bahwa tragedi hari ini terjadi meskipun ada respons internasional yang siap dan operasional, memperingatkan kita bahwa upaya penyelamatan yang diperlukan tidaklah memadai dan, yang terpenting, tidak mengatasi akar penyebab masalah tragis ini,” imbuh Meloni.

Sebanyak 675 migran telah meninggal dunia saat melakukan penyeberangan berbahaya di Mediterania tengah sepanjang tahun ini, belum termasuk kasus tenggelam terbaru, menurut UNHCR.

"Kesedihan yang mendalam atas kecelakaan kapal lainnya di lepas pantai Lampedusa, tempat UNHCR sekarang membantu para penyintas," tulis Fillippo Ungaro di situs media sosial X.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)