Ilustrasi industri manufaktur. Foto: dok MI.
Ade Hapsari Lestarini • 3 January 2025 15:31
Jakarta: Indeks PMI Manufaktur (Purchasing Managers' Index) merupakan salah satu indikator ekonomi yang selalu dinantikan para ekonom dan analis.
Indeks ini memberikan gambaran tentang tren yang sedang berlangsung di sektor manufaktur suatu negara. Melansir laman Pluang, berikut penjelasan tentang Indeks PMI Manufaktur serta cara mengukur dan contohnya.
Apa itu indeks PMI manufaktur?
Indeks PMI Manufaktur adalah sebuah indeks yang disusun oleh Institute of Supply Management (ISM), sebuah asosiasi manajemen suplai. Indeks ini diukur berdasarkan survei terhadap para manajer pembelian di lebih dari 400 perusahaan manufaktur di Amerika Serikat.
Data PMI Manufaktur dirilis setiap bulan dan memberikan informasi tentang kondisi dan iklim dunia bisnis saat ini. Informasi ini sangat berguna bagi ekonom, pelaku pasar, dan pemangku kebijakan untuk menentukan strategi dan kebijakan yang tepat.
Ilustrasi industri manufaktur. Foto: dok MI
Cara mengukur Indeks PMI Manufaktur
ISM mengirimkan kuesioner kepada para eksekutif senior di 400 perusahaan manufaktur di 19 sektor berbeda. Kuesioner tersebut berisi lima pertanyaan utama yang berkaitan dengan:
- Pemesanan baru.
- Tingkat persediaan barang.
- Tingkat produksi.
- Pengiriman bahan baku.
- Kondisi ketenagakerjaan.
Responden memilih satu dari tiga jawaban umum: terdapat perbaikan, tidak ada perbaikan, atau terjadi pelemahan. Jawaban-jawaban tersebut kemudian diolah menjadi angka indeks dengan rentang 0 hingga 100.
Cara membaca data PMI Manufaktur
Angka 50 menjadi patokan utama dalam membaca data PMI Manufaktur. Jika nilai PMI Manufaktur berada di atas 50, menunjukkan sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi atau pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebaliknya, jika nilai PMI Manufaktur berada di bawah 50, menunjukkan sektor manufaktur sedang mengalami kontraksi atau perlambatan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi nilai PMI Manufaktur antara lain:
- Efisiensi pemanfaatan teknologi.
- Aktivitas pembelian.
- Tekanan inflasi.
- Keterampilan sumber daya manusia (SDM) industri.
- Kemudahan akses terhadap bahan baku.
- Waktu pengiriman dari pemasok bahan baku.
- Jumlah hasil produksi dan penjualan.
- Jumlah permintaan domestik.
Contoh PMI Manufaktur
Misalnya, nilai PMI Manufaktur Indonesia di Agustus 2022 mencapai 51,7. Angka tersebut menunjukkan dunia usaha di Indonesia sedang dalam fase ekspansi, ditandai dengan peningkatan penjualan, produksi, jumlah tenaga kerja, dan penurunan tekanan inflasi di sektor manufaktur.
Indeks PMI Manufaktur merupakan alat penting untuk memahami tren dan kondisi ekonomi nasional. Data ini dapat mengindikasikan seberapa optimistis pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian suatu negara di masa mendatang. (
Laura Oktaviani Sibarani)