Pesawat Singapore Airlines yang Terkena Turbulensi Ekstrem Kembali ke Singapura

Seorang penumpang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka dalam insiden turbulensi ekstrem pesawat Singapore Airlines SQ321. (CNA Reader)

Pesawat Singapore Airlines yang Terkena Turbulensi Ekstrem Kembali ke Singapura

Willy Haryono • 26 May 2024 18:07

Singapura: Sebuah pesawat maskapai Singapore Airlines (SIA) yang pernah terkena turbulensi ekstrem kembali ke Singapura pada Minggu ini, 26 Mei 2024, sekitar lima hari setelah mendarat darurat di Bangkok, Thailand, menurut laporan Channel News Asia (CNA).

Seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal dunia di dalam pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 tersebut. Ia diduga terkena serangan jantung akibat terkena turbulensi, dengan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Turbulensi terjadi pada Selasa lalu, saat pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari London ke Singapura. Maskapai Singapore Airlines mengonfirmasi terjadinya turbulensi ekstrem saat SQ321 terbang di langit Myanmar.

Penerbangan yang membawa 211 penumpang dan 18 awak itu dialihkan ke Bangkok untuk pendaratan darurat. Setidaknya 43 penumpang masih dirawat di rumah sakit di Bangkok, menurut keterangan sebuah rumah sakit di ibu kota Thailand pada Sabtu kemarin.

Layanan pelacakan penerbangan Flightradar24 memperlihatkan pesawat SQ321, yang beroperasi hari ini dengan nomor penerbangan SQ9071, meninggalkan Bangkok pada pukul 03.49 GMT dan tiba di Singapura pukul 05.39 GMT.

"Singapore Airlines memperoleh persetujuan yang diperlukan dari otoritas terkait di Singapura dan Thailand, penyelidik, dan produsen pesawat, dan pesawat tersebut telah disetujui oleh tim Teknik dan Operasi Penerbangan kami, sebelum keberangkatan," kata pihak maskapai kepada CNA.

Baca juga:  20 Korban Turbulensi Ekstrem Singapore Airlines Masih Dirawat Intensif

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)