TNI AU Perbaiki Prosedur Latihan Terbang Pascainsiden Super Tucano

Ilustrasi. Medcom.id.

TNI AU Perbaiki Prosedur Latihan Terbang Pascainsiden Super Tucano

Media Indonesia • 17 November 2023 19:33

Jakarta: TNI Angkatan Udara (AU) bakal memperbaiki prosedur latihan terbang personel setelah kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 16 November 2023. Ini jadi salah satu evaluasi pascainsiden kecelakaan maut Super Tucano.

"Kita mungkin bisa menambah prosedur baru sehingga kalau ada kejadian semacam ini bisa empat-empatnya (penerbang) selamat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 17 November 2023.

Agung menyebut insiden itu berawal dari latihan yang melibatkan empat pesawat Super Tucano saat memasuki kondisi blind karena awan yang tebal saat sedang formasi. Penerbang dalam dua pesawat yang selamat menjalankan prosedur ketika memasuki awan tebal dengan mengatakan blind. 

Kondisi blind atau buta terjadi ketika penerbang tidak dapat melihat pesawat lain di sekitar ketika membentuk sebuah formasi di udara.

"Saat dikatakan blind, maka secara otomatis sesuai prosedur, pesawat-pesawat saling menjauhkan diri," ujar Agung.

Tim dari TNI AU yang terdiri dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja serta Skadron Teknik di Lanud Abdulrachman Saleh telah mencapai lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Lereng Gunung Bromo. Agung mengatakan mereka telah mendapatkan beberapa data yang berhasil merekam informasi terkait kejadian tersebut.

Ia menyebut, informasi dari flight data recorder (FDR) telah berada di Lanud Abdulrachman Saleh. FDR akan didalami untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan pada sesi latihan terbang itu. Agung menegaskan rangkaian investigasi yang dilakukan TNI AU untuk memperbaiki prosedur penerbangan saat latihan.

"Jadi tujuan daripada investigasi adalah memperbaiki prosedur, menambah prosedur, atau mengurangi hal-hal yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan dan keselamatan misi," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa latihan formasi bakal terus dilakukan penerbang TNI AU. Artinya, tidak ada pengurangan latihan formasi. Agung menjelaskan, latihan formasi merupakan hal yang wajib diketahui sejak penerbang menjalani latihan dasar. Namun, khusus pesawat Super Tucano tidak akan diterbangkan sementara waktu.

"Sampai data awal apakah ada kesalahan teknis. Tucano kesiapannya cukup tinggi, pesawat cukup baik dirawat, suku cadangnya cukup baik sehingga tidak ada masalah pesawat Tucano," ujarnya.

Kecelakaan Super Tucano di Pasuruan menewaskan empat personel TNI AU, yakni Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Pnb Subhan, Mayor Pnb Yuda A Seta, dan Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb Sandhra 'Chevron' Gunawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)