Ilustrasi. Medcom.id
Dinda Shabrina • 9 August 2024 14:45
Jakarta: Peneliti dari Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Edbert Gani mengingatkan skenario untuk mengusung calon tunggal dan melawan kotak kosong tidak hanya merugikan masyarakat dan masa depan demokrasi. Tetapi, juga akan merugikan partai politik (parpol).
"Memajukan calon itu tidak serta merta hanya memenangkan kontestasi jangka pendek, tetapi itu investasi jangka panjang. Ketika parpol berkonsolidasi hanya mengusung satu calon, berarti mereka merasa kompromi itu bisa menyenangkan semua pihak," ujar dia, Jumat, 9 Agustus 2024.
Gani menerangkan yang paling rugi ialah partai yang menengah atau kecil. Sebab, kata dia, partai tersebut akan kehilangan arah jika hanya mengikuti ajakan koalisi dari partai-partai besar.
"Mereka akan kehilangan daya tarik politik. Karena kehilangan sosok di kontestasi, terutama ketika pilkada level provinsi sebenarnya adalah langkah step awal untuk pencalonan, tokoh nasional," jelas dia.
Baca:
Tak Suka Lawan Kotak Kosong, Ridwan Kamil Berharap Ada Kontestan |