Analisa PPI Soal Anjloknya Partisipasi Pemilih Pilkada Jakarta

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno/Medcom.id

Analisa PPI Soal Anjloknya Partisipasi Pemilih Pilkada Jakarta

M Sholahadhin Azhar • 30 November 2024 22:42

Jakarta: Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, membeberkan temuan terkait menurunnya partisipasi masyarakat, di Pilkada Jakarta. Temuan itu didapat saat pihaknya melakukan quick count di 400 TPS sampel.

"Karena memang waktu quick count itu yang menggunakan hak politik 57,2 persen," kata Adi kepada Metrotvnews.com, Sabtu, 30 November 2024.

Menurut dia, tak ada alasan spesifik terkait menurunnya partisipasi publik. Adi membeberkan analisis bersifat prediktif, terkait hal itu.

Pertama, soal Pilkada Jakarta 2024 yang cenderung membosankan dan landai. Sehingga, masyarakat tak greget memilih.

"Tidak ada gontok-gontokan dan huru hara yang membuat orang antusias memilih," kata dia.
 

Baca: Kubu RIDO Desak Pemungutan Suara Ulang di TPS 28 Pinang Ranti

Menurut dia, kondisi itu berbeda dengan Pilkada 2017, yang penuh dengan antusias. Analisis selanjutnya, terkait dengan kejenuhan masyarakat.

"Ada kejenuhan secara politik, karena risidu Pemilu 2024 itu belum sepenuhnya selesai," kata dia.

Analisis lain, terkait waktu kampanye yang terbilang singkat. Adi melihat kampanye selama 2 bulan yang diberikan untuk pilkada, tak cukup membangkitkan antusiasme warga.

"Waktu 2 bulan itu tidak mampu meyakinkan warga jakarta," kata Adi.

Analisis terakhir, yakni mengenai politik Jakarta. Menurut Adi, ada sikap pesimis dari masyarakat.

"Pemilih Jakarta melihat politik di Jakarta sudah tak bisa diharapkan," kata Adi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)