Pos keamanan Korea Selatan dan Korea Utara berlokasi saling berhadapan di area perbatasan. (EPA)
Willy Haryono • 21 July 2024 19:46
Seoul: Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024, bahwa mereka meningkatkan siaran propaganda pengeras suara anti-Pyongyang di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara. Langkah ini dilakukan setelah Korea Utara mengirim lebih banyak balon berisi sampah ke Korea Selatan.
Pertempuran psikologis ala Perang Dingin antara kedua Korea menambah ketegangan yang sudah tinggi di Semenanjung Korea, dengan Seoul dan Pyongyang mengancam langkah yang lebih keras terhadap satu sama lain serta memperingatkan konsekuensi yang menghancurkan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, balon-balon sampah Korea Utara terbang pada hari Minggu pagi di utara Seoul, ibu kota Korea Selatan, setelah melintasi perbatasan. Militer Korea Selatan menanggapi balon ini dengan memperluas siaran pengeras suara di semua bagian utama perbatasan Korea sepanjang 248 kilometer.
"Tindakan militer Korea Utara yang meningkatkan ketegangan dapat mengakibatkan konsekuensi kritis," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
"Tanggung jawab atas situasi ini sepenuhnya berada di tangan pemerintah Korea Utara," sambungnya, melansir dari The Hill.
Rincian perluasan operasi pengeras suara Korea Selatan belum tersedia saat ini. Kamis lalu, Korea Selatan kembali menyiarkan propaganda garis depan untuk pertama kalinya dalam sekitar 40 hari terakhir sebagai tanggapan atas aktivitas balon udara Korea Utara.
Namun, para pengamat mengatakan Korea Selatan belum melakukan siaran tersebut sepanjang waktu dan belum mengerahkan semua pengeras suaranya.
Siaran terbaru Korea Selatan mencakup lagu-lagu K-pop dan berita tentang pembawaan obor oleh anggota BTS Jin menjelang Olimpiade Paris dan pembelotan baru-baru ini dari seorang diplomat senior Korea Utara. Siaran tersebut juga menyebut pekerjaan penanaman ranjau oleh tentara Korea Utara di perbatasan sebagai "kehidupan yang mengerikan dan seperti budak," menurut media Korea Selatan.
Para ahli mengatakan siaran propaganda Korea Selatan dapat menurunkan moral pasukan dan penduduk garis depan Korea Utara, yang merupakan pukulan bagi upaya Korea Utara untuk membatasi akses ke berita luar bagi 26 juta penduduknya. Pejabat Korea Selatan sebelumnya mengatakan siaran dari pengeras suara mereka dapat menempuh jarak sekitar 10 kilometer pada siang hari, dan 24 kilometer pada malam hari.
Korea Utara belum memberikan tanggapan resmi terhadap siaran Korea Selatan yang sedang berlangsung. Namun pada 2015, Korea Utara melepaskan tembakan artileri melintasi perbatasan sebagai tanggapan terhadap siaran pengeras suara pertama Korea Selatan dalam 11 tahun, yang mendorong Korea Selatan untuk membalas tembakan. Tidak ada korban yang dilaporkan dari peristiwa tersebut.
Baca juga: Balon-Balon Sampah dari Korea Utara Kembali Terbang ke Korea Selatan