Elon Musk Punya Syarat Khusus Kembangkan AI di Tesla

Tesla. Foto: Unsplash.

Elon Musk Punya Syarat Khusus Kembangkan AI di Tesla

Arif Wicaksono • 16 January 2024 15:10

Detroit: Elon Musk mengatakan akan membangun produk kecerdasan buatan (AI) di luar Tesla jika dia tidak memiliki 25 persen saham di mobil listrik itu. Musk, yang merupakan pemegang saham tunggal terbesar Tesla, menanggapi postingan yang mempertanyakan mengapa ia memerlukan paket kompensasi besar lainnya agar tetap termotivasi.
 

baca juga:

Luhut Sebut Tesla Bakal Berinvestasi di Indonesia



"Saya merasa tidak nyaman menjadikan Tesla sebagai pemimpin di bidang AI dan robotika tanpa memiliki 25 persen kendali suara,” tulis CEO tersebut di X, dilansir The Business Times, Selasa, 16 Januari 2024.

"Jika saya memiliki 25 persen, itu berarti saya berpengaruh, namun dapat dikesampingkan jika dua kali lipat banyak pemegang saham yang memilih menentang saya dan mendukung saya. Pada tingkat 15 persen atau lebih rendah, rasio pro/kontra yang mengesampingkan saya membuat pengambilalihan oleh pihak-pihak yang meragukan (saya) menjadi terlalu mudah," tegas dia.

Setelah naik lebih dari dua kali lipat pada 2023, saham Tesla telah anjlok 12 persen pada tahun ini, menghapus valuasi pasar senilai lebih dari USD94 miliar.

Orang terkaya di dunia ini sedang bergulat dengan ketidakpuasan pemegang saham atas berbagai masalah, mulai dari rencana suksesi Tesla hingga tuduhan dia terganggu oleh pekerjaannya dengan X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter yang dia ambil alih pada 2022.

Perusahaan ini juga dilanda rentetan berita negatif: perubahan harga kendaraan listrik dari raksasa persewaan mobil Hertz Global Holdings, penurunan harga lainnya di Tiongkok, dan tanda-tanda kenaikan biaya tenaga kerja.

Tesla sebagai pemimpin AI

Elon saat ini memiliki lebih dari 12 persen berpendapat dalam sebuah postingan di X, Tesla terdiri dari lusinan startup. Dia menyatakan perbandingan antara Tesla dan General Motors, yang secara tradisional merupakan salah satu pemimpin global dalam industri otomotif.

Tesla sedang mengembangkan robot Optimus, dan bulan lalu memposting video yang menunjukkan perbaikan yang dilakukan pada prototipe humanoid.

Produsen mobil tersebut juga menginvestasikan lebih dari USD1 miliar ke dalam proyek superkomputer Dojo, yang akan melatih model pembelajaran mesin untuk menciptakan sistem self-driving pembuat kendaraan listrik yang diperkirakan oleh para analis dapat menambah nilai USD500 miliar pada Tesla. Elon Musk ingin menunjukkan perusahaannya lebih dari sekadar pembuat mobil listrik, tetapi pemimpin AI di dunia nyata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)