Polisi memeriksa sebuah studio tempat ditembaknya seorang jurnalis di kota Calamba, Filipina, 5 November 2023. (Calamba Municipal Police Station via AP)
Willy Haryono • 5 November 2023 21:18
Calamba: Juan Jumalon, seorang penyiar radio asal Filipina, tewas dalam penembakan di stasiun radio miliknya pada Minggu, 5 November 2023. Penembakan nahas ini disaksikan langsung sejumlah orang-orang yang sedang menonton program tersebut secara live via Facebook.
Mengutip dari laman LBC, seorang pria bersenjata masuk ke studio milik penyiar Juan Jumalon dengan berpura-pura menjadi pendengar.
Selang beberapa waktu, tersangka menembak pria berusia 57 tahun itu dua kali dalam sebuah siaran langsung pagi hari di kota Calamba, provinsi Misamis Occidental.
Penembakan merampas kalung emas korban dan melarikan diri dengan sepeda motor bersama temannya yang telah menunggu di luar rumah Jumalon, menurut keterangan polisi.
Investigasi sedang dilakukan untuk mengidentifikasi pria bersenjata tersebut dan memastikan apakah serangan tersebut terkait dengan pekerjaan Jumalon sebagai jurnalis.
Filipina telah lama dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi profesi jurnalis.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengutuk keras penembakan tersebut, dan mengaku telah memerintahkan kepolisian nasional untuk melacak, menangkap dan mengadili para pembunuh Jumalon.
"Serangan terhadap jurnalis tidak akan ditoleransi dalam demokrasi kita, dan mereka yang mengancam kebebasan pers akan menghadapi konsekuensi penuh atas tindakan mereka," tegasnya.
Persatuan Jurnalis Nasional Filipina, sebuah badan pengawas kebebasan pers, mengatakan bahwa Jumalon adalah jurnalis ke-199 yang dibunuh di negara tersebut sejak tahun 1986, ketika demokrasi kembali berkuasa usai pemberontakan "Kekuatan Rakyat" yang menggulingkan diktator Ferdinand Marcos, ayah dari presiden saat ini.
"Serangan ini bahkan lebih terkutuk karena terjadi di rumah Jumalon sendiri, yang juga berfungsi sebagai stasiun radio," kata badan pengawas tersebut.