Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pada kondisi bisnis dan ekonomi global yang tercermin pada PMI Global, menunjukkan aktivitas bisnis global sepanjang 2023 yang bertahan pada zona ekspansi.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi 2023 secara global diperkirakan akan tetap tumbuh meski sedikit melambat. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan India pada kuartal IV-2023 diperkirakan lebih tinggi dari kuartal yang sama pada 2022.
"Hal ini mengindikasikan permintaan barang ekspor masih cukup kuat untuk menopang kinerja perekonomian kuartal IV-2023 maupun sepanjang tahun 2023," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Senin, 5 Februari 2024.
Terkait kinerja perdagangan global, berdasarkan data dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), pertumbuhan perdagangan barang dan jasa secara global akan mengalami kontraksi pada 2023.
Penurunan terdalam terjadi pada kuartal IV-2023. Di sisi lain tren penurunan harga komoditas yang menjadi unggulan ekspor Indonesia terus berlanjut pada tahun 2023, seperti harga komoditas CPO dan batu bara.
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Kuartal IV-2023 Tumbuh 5,04%
Aktivitas produksi di dalam negeri tetap kuat
Dari sisi domestik, kinerja perekonomian pada kuartal IV-2023 ditopang oleh aktivitas produksi yang tetap kuat. Hal tersebut diindikasikan oleh beberapa indikator antara lain Manufacturing Index atau PMI Bank Indonesia pada kuartal IV-2023 masih berada di zona ekspansi mencapai 51,20 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2022 yang sebesar 50,06 persen.
Kapasitas produksi terpakai kuartal IV-2023 sebesar 73,91 persen, lebih tinggi dari kuartal IV-2022 yang sebesar 71,49 persen. Produksi semen tumbuh 13,84 persen secara year-on-year (yoy) dan 3,81 persen secara c-to-c.
Penjualan listrik sepanjang kuartal IV-2023 tumbuh 9,64 persen
year-on-year (yoy), terutama didorong oleh konsumsi listrik segmen bisnis yang tumbuh 14,41 persen (yoy).
Realisasi
investasi dalam negeri dan asing juga tumbuh 16,20 persen (yoy). Di saat yang sama belanja barang modal yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah juga tumbuh positif.
Mobilitas masyarakat yang ditunjukkan antara lain oleh jumlah penumpang angkutan serta aktivitas kunjungan wisata juga menunjukkan peningkatan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka persiapan Pemilu, baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta juga turut mewarnai kinerja perekonomian di kuartal IV-2023.
"Respons kebijakan ekonomi yang tepat juga turut menopang kinerja perekonomian tahun 2023, antara lain kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif serta koordinasi pusat dan daerah yang solid untuk pengendalian harga barang dan jasa. Sehingga inflasi dalam negeri dapat terjaga sepanjang 2023," kata Amalia.