Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Herman N. Suparman. Media Indonesia/Devi Harahap
Devi Harahap • 20 December 2024 23:42
Jakarta: Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Herman N. Suparman mengatakan wacana pemilihan kepala daerah (pilkada) secara tertutup melalui DPRD akan memperlemah sistem pembangunan otonomi daerah. Wacana ini juga dinilai bakal menggerus proses demokratisasi politik lokal.
“Wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD adalah langkah mundur dan upaya menggerus demokratisasi lokal. Dan itu, bisa menjadi bancakan elite politik,” ujar Herman dalam diskusi media bertajuk ‘Catatan Otonomi Daerah 2024’ di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.
Herman menjelaskan pilkada yang digelar langsung sejak 2005 telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan otonomi daerah. Perhelatan besar ini menjadi momentum terus melanjutkan semangat otonomi guna mendorong kemajuan daerah lebih tinggi lagi.
“Pemilihan melalui DPRD ini akan menjadi lebih berbahaya, terutama akan memperlemah otonomi daerah karena kita tahu proses kandidasinya itu sangat ditentukan oleh elit politik. Artinya, aspirasi masyarakat terkait dengan kepala daerah ini menjadi terhambat,” tutur dia.
Baca Juga:
Menanti Janji Kepala Daerah Terpilih |