Pilpres AS 2024, Apa Saja yang Perlu Menjadi Perhatian

Sebuah kotak suara untuk Pemilu AS. Foto: Anadolu

Pilpres AS 2024, Apa Saja yang Perlu Menjadi Perhatian

Fajar Nugraha • 4 November 2024 10:18

Washington: Rakyat Amerika Serikat (AS) akan kembali menuju tempat pemungutan suara pada 5 November 2024 untuk memilih presiden yang akan menjabat selama empat tahun mendatang di Gedung Putih, dimulai pada Januari 2025. Pemilihan ini tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri tetapi juga diawasi ketat di seluruh dunia, mengingat peran penting yang dimainkan Amerika Serikat di panggung global.

Seperti dikutip BBC, Senin 4 November 2024, selain presiden, para pemilih juga akan menentukan anggota baru Kongres. Kongres, yang terdiri dari House of Representatives atau DPR dan Senat, memiliki peran kunci dalam pengesahan undang-undang yang memengaruhi kehidupan masyarakat Amerika. Pada pemilu kali ini, seluruh 435 kursi di House dan 34 kursi di Senat akan diperebutkan.

Di tengah proses pencalonan yang berlangsung sejak awal tahun, kedua partai utama, Demokrat dan Republik, telah menetapkan calon mereka melalui serangkaian pemilihan pendahuluan yang dikenal sebagai ‘primaries’ dan ‘caucuses.’

Siapa kandidat capres

Dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump resmi mencalonkan diri kembali dengan Senator Ohio, JD Vance, sebagai wakilnya. Sementara itu, dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris maju setelah Presiden Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali. Harris menggandeng Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakilnya.

Selain kandidat dari dua partai besar, ada pula beberapa kandidat independen yang mencoba peruntungan, termasuk Robert F. Kennedy Jr., keponakan mantan Presiden John F. Kennedy. Namun, Kennedy menghentikan kampanyenya pada akhir Agustus dan memutuskan untuk mendukung Trump.


Electoral college

Sistem pemilu AS cukup unik karena pemenang tidak ditentukan oleh jumlah suara terbanyak secara nasional, melainkan melalui electoral college. Setiap negara bagian memiliki suara elektoral berdasarkan populasi, dengan total 538 suara yang tersedia. 

Kandidat yang mendapatkan 270 suara elektoral atau lebih akan dinyatakan sebagai pemenang. Sebagian besar negara bagian menerapkan sistem pemenang mengambil semua, di mana kandidat yang memperoleh suara terbanyak di suatu negara bagian akan meraih seluruh suara elektoral negara bagian tersebut. Akibatnya, negara bagian yang disebut ‘battleground states’ menjadi fokus utama kampanye karena hasilnya sulit diprediksi.

Pemungutan suara awal telah dimulai di beberapa negara bagian penting seperti Georgia dan North Carolina. Pemilih Amerika yang tinggal di luar negeri juga dapat berpartisipasi melalui surat suara dengan mendaftar terlebih dahulu.

Kapan kita akan tahu siapa yang memenangkan pemilu?

Pemenang biasanya diumumkan pada malam pemilihan, tetapi pada tahun 2020, penghitungan suara memakan waktu beberapa hari.

Periode setelah pemilihan dikenal sebagai masa transisi, jika terjadi pergantian presiden. Ini memberi waktu bagi pemerintahan baru untuk menunjuk menteri kabinet dan membuat rencana untuk masa jabatan baru.

Jika terjadi pergantian presiden, periode transisi dimulai, memungkinkan waktu bagi pemerintahan baru untuk menunjuk kabinet dan merencanakan masa jabatan yang baru. Pada Januari 2025, presiden terpilih akan dilantik dalam upacara inaugurasi yang digelar di tangga Gedung Capitol di Washington, DC.

Pemilu 2024 diperkirakan menjadi salah satu yang paling menentukan, tidak hanya bagi Amerika tetapi juga bagi hubungan internasionalnya di era yang penuh tantangan ini. (Angel Rinella)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)