Harga Minyak Kembali Naik, Terkerek Ketegangan Timur Tengah

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Kembali Naik, Terkerek Ketegangan Timur Tengah

Annisa ayu artanti • 4 December 2023 11:16

Singapura: Harga minyak berjangka naik pada hari Senin karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi fokus. Hal tersebut memicu kekhawatiran mengenai pasokan dari wilayah itu. Namun ketidakpastian atas pengurangan produksi sukarela OPEC+ dan pertumbuhan permintaan bahan bakar global menahan proyeksi harga.
 
Minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen atau 0,4 persen menjadi USD79,16 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di USD74,36 per barel, naik 29 sen atau 0,4 persen.
 
"Munculnya kembali ketegangan geopolitik selama akhir pekan telah membantu melemahnya harga minyak mentah saat pembukaan kembali perdagangan pagi ini," kata analis pasar IG Tony Sycamore, dilansir Channel News Asia, Senin, 4 Desember 2023.
 
“Ketegangan yang memuncak tampaknya kembali muncul ke permukaan di Timur Tengah, sebagai respons terhadap serangan baru Israel di Gaza," imbuh dia. 
 
Militer AS mengatakan, pertempuran kembali terjadi di Gaza dan tiga kapal komersial diserang di perairan internasional di Laut Merah bagian selatan. Kelompok Houthi Yaman mengklaim serangan drone dan rudal terhadap dua kapal Israel di wilayah tersebut.
 
Baca juga: OPEC+ Pangkas Produksi Minyak untuk Kerek Harga

Perang Israel-Hamas kembali dimulai 

Dimulainya kembali perang Israel-Hamas memicu momentum bullish pada harga minyak, kata analis CMC Markets, Tina Teng.
 
"Namun, harga minyak mungkin terus berada di bawah tekanan untuk saat ini karena pemulihan ekonomi Tiongkok yang mengecewakan dan peningkatan produksi AS," kata Teng.
 
Harga minyak pulih dari penurunan lebih dari dua persen pada minggu lalu di tengah skeptisisme investor terhadap besarnya pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang bersama-sama disebut OPEC+, dan kekhawatiran terhadap lesunya aktivitas manufaktur global.
 
"Harga kemungkinan akan tetap berfluktuasi dan berpotensi tidak memiliki arah sampai pasar melihat data yang jelas mengenai pengurangan produksi secara sukarela," ujar analis RBC Capital termasuk Mike Tran. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)