Ketua Umum DPP Gabungan Pengusaha Sungai, Danau dan Angkutan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo. Foto: ist.
Ade Hapsari Lestarini • 6 September 2024 15:17
Jakarta: Ketua Umum DPP Gabungan Pengusaha Sungai, Danau dan Angkutan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mendesak pemerintah agar segera menetapkan tarif angkutan penyeberangan.
DPP Gapasdap telah mengajukan penyesuaian tarif angkutan penyeberangan lintas antar provinsi kepada Menteri Perhubungan RI, melalui surat tertanggal 24 April 2024 lalu. Penyesuaian tersebut dimaksudkan untuk menagih kekurangan tarif terhadap pemenuhan HPP yang secara perhitungan kurang 31,8 persen.
Perhitungan tersebut dilakukan bersama-sama antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT ASDP selaku pengelola pelabuhan, Gapasdap, Asuransi baik Jasa Raharja maupun Jasa Raharja Putra, Perwakilan Konsumen dan terakhir dilakukan pengecekan oleh Kemenko Marvest pada 2019.
"Hingga saat ini telah terjadi kenaikan biaya yang sangat tinggi, salah satunya adalah nilai tukar mata uang dolar AS terhadap rupiah. Waktu itu menggunakan asumsi USD1 sama dengan Rp13.931 dan saat ini sudah mencapai hampir Rp16 ribu," kata Khoiri Soetomo, Jumat, 6 September 2024.
Di sisi lain, tambah dia, 70 persen dari komponen biaya angkutan penyeberangan sangat dipengaruhi oleh kurs dolar AS, sehingga penyesuaian tarif perlu segera dilakukan.
"Jika tidak dilakukan penyesuaian, maka kami akan semakin kesulitan dalam mengoperasikan kapal kami, terutama dalam rangka memenuhi standar keselamatan maupun kenyamanan yang ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.
Namun hingga saat ini proses penetapan kenaikan tarif tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda. Meskipun sudah melalui beberapa proses rapat.
"Kami dipanggil oleh Bapak Menteri Perhubungan RI. Kami mendengar tarif akan dilakukan penyesuaian dengan rata-rata kenaikan sebesar lima persen. Namun hingga saat ini belum juga ditetapkan. Sebenarnya kenaikan dengan nilai rata-rata lima persen tersebut tidak mencukupi kebutuhan kami untuk menutup beban biaya yang ada," sambung Khoiri.
Baca juga: Dolar AS Bertahan di Level Rendah |