Program MBG di Buleleng Dorong Orang Tua Bangun Kebiasaan Makan Bergizi

Buleleng: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar, kali ini menyasar warga Desa Pengastulan, Kabupaten Buleleng. Agenda tersebut menekankan pentingnya peran keluarga, khususnya orang tua, dalam membentuk pola konsumsi makanan sehat untuk generasi mendatang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025, dan menjadi bagian dari upaya memperluas literasi gizi masyarakat.

Anggota Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, yang hadir secara daring, menegaskan bahwa program MBG tidak hanya berkaitan dengan penyediaan makanan bergizi, tetapi juga perubahan perilaku konsumsi di tingkat rumah tangga

“Kita sepakat bahwa anak-anak adalah titipan Tuhan yang paling berharga. Tugas kita bukan hanya menyekolahkan mereka, tetapi memastikan mereka mendapatkan gizi yang baik dan seimbang,” ujarnya.

Charles turut menyoroti meningkatnya konsumsi makanan ultra proses pada anak-anak, seperti sosis, nugget, serta makanan kemasan. Menurutnya, kebiasaan tersebut harus diimbangi dengan edukasi dan pola konsumsi yang lebih sehat.

“Perubahan pola makan, kebiasaan memasak, hingga cara kita mendidik anak tentang makanan harus dimulai dari orang tua,” lanjutnya.

Selain itu, Charles menekankan penguatan kelembagaan Badan Gizi Nasional agar kebijakan gizi dapat diterapkan secara efektif hingga ke tingkat masyarakat.

Perwakilan BGN, Alwin Supriyadi, menyebut MBG sebagai fondasi penting menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Individu dengan gizi tercukupi akan tumbuh sehat dan mampu mengembangkan potensi diri. Itu modal penting untuk bersaing di tingkat global,” ungkapnya.

Ia juga mendorong pemanfaatan pangan lokal sebagai bagian dari implementasi program MBG.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Sucipto, mengajak warga berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program.

“Keberhasilan MBG sangat bergantung pada dukungan seluruh elemen masyarakat. Kami berharap program ini mencetak generasi yang kuat, sehat, dan cerdas,” katanya.

Kegiatan ini menegaskan peran kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan gizi nasional.