Penandatanganan kerja sama pengelolaan WK Peri Mahakam dan East Natuna. Foto Istimewa.
Jakarta: PT Pertamina Hulu Borneo bersama mitra Eni Peri Mahakam Ltd dan PT Pertamina East Natuna melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja (WK) Peri Mahakam dan WK East Natuna. PT Pertamina Hulu Borneo dan PT Pertamina East Natuna merupakan afiliasi yang ditugaskan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) atas pengelolaan masing-masing WK tersebut.
Kedua KKS tersebut akan berlaku selama 30 tahun dengan menggunakan skema cost recovery. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pun diminta menjaga komitmennya dan berperan aktif mendukung kebutuhan energi nasional di masa mendatang.
"Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji yang hadir dalam penandatanganan tersebut, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 31 Mei 2023.
Senada dengan hal tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga menyatakan komitmennya untuk mendukung percepatan strategi agar proyek berjalan tepat pada waktunya. "Saya siap untuk mendukung upaya mengelola blok yang hari ini kita tandatangani," tegas dia.
Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina Hulu Borneo (51 persen) dan Eni Peri Mahakam Ltd (49 persen) sebagai pengelola WK Peri Mahakam yang berlokasi di lepas pantai dan daratan Timur Kalimantan yang meliputi area seluas 7.414,43 kilometer persegi dengan total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD7,2 juta yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 150 kilometer persegi data seismik 3D, serta pengeboran satu sumur eksplorasi.
Sedangkan WK East Natuna akan dikelola 100 persen oleh PT Pertamina East Natuna. WK East Natuna terletak di offshore Laut Natuna dengan luas 10.484 kilometer persegi. WK ini berada di wilayah perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam. Pengelolaan WK East Natuna difokuskan pada eksplorasi minyak untuk mempercepat pengembangan lapangan di area batas negara dan pengembangan kawasan perbatasan.
Total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD12,5 juta yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 430 kilometer persegi data seismik 3D, serta pengeboran satu sumur eksplorasi.
Direktur Utama PHE Wiko Migantoro menjelaskan penandatanganan WK Peri Mahakam dan WK East Natuna oleh afiliasi PHE dengan SKK Migas merupakan sebuah pencapaian penting bagi Pertamina dalam upaya meningkatkan portofolio hulu perusahaan.
"Kami percaya amanah dari pemerintah kepada PHE untuk mengelola WK Peri Mahakam dan East Natuna akan memberikan value yang signifikan tidak hanya kepada perusahaan, tapi juga kepada pemerintah," tegasnya.
Pertamina berkomitmen menjadi akselerator eksplorasi di dalam negeri baik melalui eksplorasi di aset-aset eksisting, pelaksanaan joint study, maupun akuisisi WK baru. Dengan demikian, seiring peningkatan portofolio dan kinerja perusahaan yang semakin kuat akan terus meningkatkan nilai perusahaan.
"Khusus untuk East Natuna, PHE berkomitmen untuk menjadikan East Natuna sebagai aset strategis, tidak hanya untuk peningkatan ketersediaan sumber energi dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasional, namun juga untuk ikut serta menjaga kedaulatan NKRI," jelas Wiko.