Perumahan Tiongkok. Foto; Unsplash.
Arif Wicaksono • 19 June 2023 17:07
Shanghai: Para pemilik rumah di Tiongkok kehilangan keyakinan mereka selama puluhan tahun jika sektor properti adalah aset yang dapat diandalkan. Hal ini bahkan merusak pasar yang didambakan seperti Shanghai dan menambah tekanan pada pihak berwenang untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Centaline Group, melansir Business Times, Senin, 19 Juni 2023, permintaan harga di pusat keuangan telah merosot selama tiga bulan berturut-turut, jatuh ke level terendah sejak sebelum Tiongkok keluar dari penguncian covid-19 pada akhir 2022.
Meskipun inventaris melonjak, transaksi di kota turun sepertiga menjadi sekitar 16 ribu unit di Mei dibandingkan dengan Maret 2023.
Wawancara dengan pemilik rumah, agen real estat, dan analis menunjukkan penurunan tersebut dipicu oleh memudarnya kepercayaan sektor properti akan selalu menjadi salah satu investasi teraman di Tiongkok.
Sementara perubahan pola pikir itu dalam beberapa hal disambut baik oleh para pembuat kebijakan yang berusaha mengendalikan pembelian spekulatif, risiko kemerosotan yang lebih dalam dari yang diinginkan meningkat pada saat ekonomi yang lebih luas kehilangan momentum.
Dalam jangka panjang, pihak berwenang mungkin berjuang untuk menggantikan real estat sebagai pendorong utama pertumbuhan dan benteng kelas menengah negara yang luas.
"Tekanan jual benar-benar menumpuk di sini. Tampaknya pemilik rumah telah mencapai konsensus, pasar telah mencapai puncaknya," tegas Kepala Investasi di Power Sustainable (Shanghai) Investment Management di Shanghai, Li Jun.