AS Akan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai ke Papua Nugini

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. Foto: EFE

AS Akan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai ke Papua Nugini

Fajar Nugraha • 27 July 2023 11:24

Port Moresby: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Kamis 27 Juli 2023 mengumumkan pengerahan kapal Penjaga Pantai AS ke Papua Nugini. Langkah itu dilakukan Washington untuk meningkatkan jejak militernya di wilayah tersebut di tengah persaingan sengit dengan Tiongkok yang mempengaruhi kawasan.

 

“Kapal Penjaga Pantai AS akan berada di sini pada bulan Agustus," kata Austin saat dia menjadi bos Pentagon pertama yang mengunjungi Papua Nugini, seperti dikutip AFP.

 

Langkah tersebut memanfaatkan pakta pertahanan yang baru-baru ini ditandatangani antara kedua negara yang menawarkan akses militer yang lebih besar kepada Amerika Serikat ke bagian penting yang strategis di Pasifik Selatan.

 

Washington sangat ingin menunjukkan bahwa mitra regional dapat memperoleh manfaat dari peningkatan kerja sama keamanan AS. Negeri Paman Sam pun berdalih kesepakatan itu untuk menghilangkan ketakutan  bahwa Papua Nugini diseret ke dalam pertempuran AS-Tiongkok untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.

 

Bertengger di antara Taiwan dan sekutu AS, Australia, Papua Nugini adalah negara terbesar dan terpadat di Melanesia. Mereka menjadi wilayah yang sangat penting dalam menentukan hasil Perang Dunia II di Pasifik.

 

“Pengerahan penjaga pantai akan membantu Papua Nugini menghentikan penjarahan sumber daya maritimnya yang dilindungi. Termasuk juga menghentikan kegiatan seperti penangkapan ikan ilegal dan perdagangan manusia,” tegas Austin.

 

Menurut pakta keamanan penting AS-Papua Nugini yang ditandatangani awal tahun ini, Amerika Serikat akan dapat mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas di seluruh negeri.

 

Dengan persetujuan Papua Nugini, militer AS dapat menempatkan pasukan dan kapal di enam pelabuhan dan bandara utama, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan fasilitas di ibu kota Port Moresby.

 

“Washington akan memiliki akses tanpa hambatan ke lokasi untuk menempatkan peralatan, pasokan, dan material sebelumnya dan memiliki penggunaan eksklusif dari beberapa zona di mana pembangunan dan kegiatan konstruksi dapat dilakukan,” menurut kesepakatan AS-Papua Nugini tersebut.

 

Lombrum di masa lalu telah digunakan sebagai garnisun untuk pasukan Inggris, Jerman, Jepang, Australia, dan AS.

 

Selama Perang Dunia II, itu adalah salah satu pangkalan AS terbesar di Pasifik, dengan 200 kapal berlabuh, termasuk enam kapal perang dan 20 kapal induk yang digunakan untuk merebut kembali Filipina dari Jepang.

 

Tetapi Austin berusaha menghilangkan kekhawatiran bahwa pakta itu akan mengikis kemerdekaan negara Pasifik Selatan yang dijaga ketat itu.

 

Papua Nugini hanya lolos puluhan tahun dari pemerintahan langsung dari Inggris dan Australia pada tahun 1975.

 

"Saya hanya ingin memperjelas bahwa kami tidak mencari basis permanen di PNG. Ini adalah kesempatan untuk memperluas hubungan lama,” imbuh Menhan Austin.

 

Perdana Menteri James Marape juga mendukung pakta tersebut, dengan mengatakan bahwa pakta tersebut akan membantu memodernisasi infrastruktur Papua Nugini dan memperkuat keamanannya.

 

"Mereka tidak pernah merusak kedaulatan dan otonomi kami dan kemerdekaan kami," kata Marape.

 

"Bukan mereka yang masuk. Kami mengundang mereka masuk untuk membangun pertahanan kami, demi melindungi perbatasan kami sendiri, termasuk menghentikan pencurian ikan dari laut kami,” tegas Marape.

 

"Kami melakukan ini untuk kemajuan negara kami,”tambahnya.

 

Indonesia-PNG
 

Sebelumnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, akhirnya berlangsung di APEC Haus pada Rabu 5 Juli 2023. Pertemuan ini menjadi momentum bersejarah yang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dalam meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara.

 

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan Pasifik, termasuk Papua Nugini. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penyusunan peta jalan kerja sama pembangunan untuk lima tahun ke depan.

 

"Indonesia juga akan segera memulai renovasi Rumah Sakit Port Moresby, membangun Posko pemadam kebakaran, mengelola sampah di Vanimo, membangun sekolah di Wutung, dan meningkatkan beasiswa bagi pelajar Papua Nugini," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers usai pertemuan.

 

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini. Presiden Jokowi menyebut bahwa perdagangan antara kedua negara pada tahun 2022 meningkat tajam mencapai USD 307 juta.

 

“Ini perlu terus ditingkatkan dengan mendorong kelanjutan pembahasan PTA (preferential trade agreement), pembentukan Business Council, kunjungan misi dagang dan investasi, partisipasi BUMN Indonesia dalam pembangunan jalan raya di PNG,” ungkap Presiden.

 

Pada aspek konektivitas dan perbatasan, Presiden Jokowi menyambut baik kebijakan-kebijakan baru dan pembukaan aktivitas di perbatasan antara kedua negara. Beberapa di antaranya adalah pembukaan rute pelayaran PNG Express, rute penerbangan Denpasar-Port Moresby, ratifikasi Basic Agreement on Border Arrangement, dan pembukaan kembali pos lintas Skouw-Wutung.

 

Tak hanya itu, Presiden Jokowi dan PM Marape juga membahas kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Presiden Jokowi menekankan komitmen untuk meningkatkan keterlibatan Indonesia dan ASEAN dengan negara-negara Pasifik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)