AS kirim kapal Penjaga Pantai ke Papua Nugini. (U.S Coast Guard)
Marcheilla Ariesta • 27 July 2023 17:39
Jakarta: Kehadiran kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) di Papua Nugini membangkitkan kekhawatiran akan semakin menambahnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik. Pengamat militer dan pertahanan keamanan, Connie Rahakundini Bakrie juga setuju dengan kekhawatiran tersebut.
Meski demikian, menurutnya belum tentu ada eskalasi dari kehadiran kapal penjaga pantai AS tersebut.
Kapal itu dikirim oleh AS untuk meningkatkan jejak militernya di wilayah tersebut di tengah persaingan sengit dengan Tiongkok yang mempengaruhi kawasan.
"Ketegangan ya, namun belum tentu ada eskalasi untuk kedua kekuatan, sampai pada perang terbuka belum sampai pada nuclear exchange," kata Connie kepada Metrotvnews.com, Kamis, 27 Juli 2023.
Menurutnya, jika menjadi perang konvensional, kemungkinan besar akan terjadi di 2037, berdasarkan prediksi Lemhanas. Namun, kemungkinan menang belum bisa dinilai jelas sekarang, katanya.
Connie mengatakan, Tiongkok pernah pecundangi AS di perang Korea. Sedangkan Tiongkok juga pernah kalah di perang Vietnam 1979.
"Dari semua pengalaman itu, kedua pihak bisa menahan diri untuk tidak saling menekan picu luncur nuklir masing-masing," ungkapnya.
Sementara itu, kata Connie, Indonesia memiliki agenda jelas di kawasan Indo-Pasifik, yakni stabilitas. "Artinya, kita memiliki peran mengimbangi kedua kekuatan sembari membawa manfaat bagi kita dan kawasan," katanya.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Kamis 27 Juli 2023 mengumumkan pengerahan kapal Penjaga Pantai AS ke Papua Nugini. Rencana ini untuk meningkatkan jejak militernya di wilayah tersebut di tengah persaingan sengit dengan Tiongkok yang mempengaruhi kawasan.
Langkah tersebut memanfaatkan pakta pertahanan yang baru-baru ini ditandatangani antara kedua negara yang menawarkan akses militer yang lebih besar kepada Amerika Serikat ke bagian penting yang strategis di Pasifik Selatan.
Washington sangat ingin menunjukkan bahwa mitra regional dapat memperoleh manfaat dari peningkatan kerja sama keamanan AS. Negeri Paman Sam pun berdalih kesepakatan itu untuk menghilangkan ketakutan bahwa Papua Nugini diseret ke dalam pertempuran AS-Tiongkok untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.