Ekonom Pangkas Proyeksi Ekonomi Singapura di 2023

Singapura: Ekonom memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini menjadi satu persen atau turun dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar 1,4 persen.

Perlambatan dalam lingkungan pertumbuhan eksternal disebut-sebut sebagai risiko penurunan terbesar, dan para ekonom juga menandai adanya tekanan inflasi dan melambatnya pertumbuhan di Tiongkok.

Sebagaimana dikutip dari The Business Times, Rabu, 6 September 2023, temuan ini dalam survei terbaru yang dilakukan Otoritas Moneter Singapura (MAS) terhadap 22 ekonom dan analis. Estimasi pertumbuhan sebesar satu persen dalam survei terbaru berada di bawah perkiraan PDB Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) yang berkisar antara 0,5 dan 1,5 persen.

Prospek permintaan eksternal melemah

Kisaran ini menyempit dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,5 menjadi 2,5 persen, dengan MTI mengatakan pada Agustus, mereka melihat prospek permintaan eksternal yang lemah untuk sisa tahun ini.

Menurut survei MAS, sektor manufaktur, yang merupakan indikator utama perekonomian diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 4,4 persen tahun ini, yang merupakan perkiraan yang lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,3 persen.

Output manufaktur Singapura, yang menyumbang sekitar seperlima produk domestik bruto negara tersebut, berada dalam wilayah kontraksi selama sekitar satu tahun di tengah lemahnya permintaan global. Namun ada beberapa tanda pemulihan dengan kontraksi yang lebih lambat dalam beberapa bulan terakhir.

Untuk kuartal ketiga tahun ini, para ekonom dalam survei MAS memperkirakan PDB akan tumbuh sebesar satu persen tahun ke tahun, lebih tinggi dibandingkan ekspansi 0,5 persen tahun ke tahun pada kuartal kedua.