Warga memeriksa kerusakan rumah mereka di lokasi terdampak gempa bumi di Moulay Brahim, Maroko, 9 September 2023. (AP/Mosa ab Elshamy)
Willy Haryono • 10 September 2023 16:48
Rabat: Setidaknya 2.012 orang tewas dan 2.059 lainnya terluka akibat guncangan gempa bumi dahsyat di Maroko yang terjadi sejak Jumat malam kemarin. Banyak rumah di area pegunungan Maroko hancur dan rata dengan tanah akibat kuatnya guncangan.
Mengutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 9 September 2023, gempa pada Jumat malam waktu setempat ini disebut-sebut sebagai yang paling mematikan di Maroko dalam lebih dari 60 tahun terakhir. Otoritas Maroko mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional di saat ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Raja Maroko Mohammed VI telah memerintahkan angkatan bersenjata untuk memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan khusus dan menyerukan pendirian rumah sakit lapangan bedah.
Gempa bumi yang melanda pegunungan High Atlas di Maroko merusak bangunan bersejarah di Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa. Sementara sebagian besar korban jiwa dilaporkan berada di wilayah pegunungan selatan di provinsi Al-Haouz dan Taroudant.
Di desa pegunungan Tafeghaghte dekat pusat gempa, hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri. Batu bata tanah liat tradisional yang digunakan penduduk Berber di wilayah tersebut terbukti tidak mampu menghadapi gempa yang jarang terjadi ini.
"Tiga cucu saya dan ibu mereka tewas. Mereka masih tertimbun reruntuhan," kata warga desa Omar Benhanna, 72 tahun, kepada AFP. "Beberapa saat lalu, kami semua sedang bermain bersama," sambung dia.
Pusat gempa berada di kedalaman 18,5 kilometer dan terjadi sekitar 72 km di timur laut Marrakesh, kata Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).