Tiongkok Ingin Libatkan Warga dalam Aktivitas Kontra-Spionase

Bendera Tiongkok. (EPA)

Tiongkok Ingin Libatkan Warga dalam Aktivitas Kontra-Spionase

Willy Haryono • 5 August 2023 18:21

Beijing: Kementerian Keamanan Negara Tiongkok mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu harus menginspirasi warganya untuk berpartisipasi dalam kegiatan kontra-spionase.

Selain itu, pihak kementerian juga didorong untuk memberikan penghargaan serta melindungi entitas yang melaporkan spionase demi menormalkan konsep partisipasi warga dalam kegiatan seperti itu, lapor kantor berita CNN, belum lama ini.

"Tingkatkan mekanisme pelaporan spionase dengan secara resmi memuji, memberikan penghargaan dan melindungi individu serta organisasi yang melaporkan spionase untuk menormalkan mekanisme bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pekerjaan kontra-spionase," kata Kementerian Keamanan Negara Tiongkok.

Agen mata-mata sipil Tiongkok yang sangat rahasia telah meluncurkan akun publik di platform media sosial, dan meminta semua untuk bergabung dengan mereka dalam melawan spionase. Hadiah dan perlindungan ditawarkan kepada warga Tiongkok yang memberikan informasi seputar spionase.

Kementerian Keamanan Negara sangat merahasiakan pekerjaannya, dan bahkan website publiknya pun tidak menjelaskan detail aktivitasnya.

Senin lalu, pihak kementerian meluncurkan akun aplikasi berkirim pesan WeChat, yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Keesokan harinya, akun tersebut menerbitkan unggahan pertamanya dengan judul, "Melawan spionase membutuhkan mobilisasi semua anggota masyarakat."

Pihak kementerian menambahkan, badan keamanan nasional harus menjaga saluran pelaporan seperti hotline dan platform online yang terbuka untuk menangani laporan dugaan spionase di Tiongkok secara tepat waktu.

Selain itu, dikatakan bahwa misi "badan nasional, kelompok sipil dan perusahaan komersial" adalah melakukan tindakan anti-spionase. Lebih lanjut ditambahkan bahwa pemerintah dan kepala industri juga harus bertanggung jawab atas masalah itu, lapor CNN.

Sejak beberapa tahun terakhir, otoritas Tiongkok telah mendorong masyarakat untuk menginformasikan mengenai mata-mata asing serta kolaborator Tiongkok mereka melalui propaganda dan kampanye insentif.

Para pejabat dan media pemerintah telah mengatakan bahwa Tiongkok berada di bawah ancaman terus-menerus dari "kekuatan asing yang bermusuhan." Menurut Tiongkok, kekuatan ini terus mencoba menyusup dan merusak Tiongkok.

Awal tahun ini, debut unggahan kementerian keamanan di WeChat mengutip amandemen baru untuk undang-undang kontra-spionase yang disahkan legislatif Tiongkok.

Pihak kementerian juga menyerukan kepada semjua kantor berita, penyiar, stasiun televisi, sektor budaya dan penyedia internet di Tiongkok untuk ikut berkontribusi dalam pendidikan anti-spionase.

Di bawah Undang-Undang Kontra-Spionase Tiongkok yang telah direvisi, semua "dokumen, data, materi, dan barang terkait dengan keamanan dan kepentingan nasional" berada di bawah perlindungan yang sama seperti rahasia negara, menurut Portal Plus.

UU tersebut memperluas definisi spionase untuk memasukkan serangan dunia maya terhadap organ negara atau infrastruktur informasi penting.

Sebelumnya di bulan Juni, Tiongkok mengumumkan 'penghargaan material' hingga di atas USD15.000 untuk warga yang dapat memberikan informasi mengenai orang-orang yang berpotensi membahayakan keamanan nasional, menurut laporan CNN.

Baca juga: Warga Jepang Ditahan, Tiongkok: Dia Melakukan Spionase

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)