Direktur Utama BSI Hery Gunardi. FOTO: BSI
Angga Bratadharma • 8 August 2023 20:27
Jakarta: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan DJKN Kementerian Keuangan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menggelar lelang serentak yang memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mengoleksi aset menarik dalam Gebyar Lelang Serentak Bank Syariah Indonesia 2023 (GREAT BSI).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan GREAT BSI digelar untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin memiliki aset agunan yang bernilai investasi tinggi secara cepat dan aman. Kerja sama antara BSI, DJKN Kemenkeu, dan Kementerian ATR/BPN menjadi jaminan dari keamanan penyelenggaraan lelang.
Adapun bagi perseroan, hal ini juga menjadi solusi untuk merapikan portofolio dari agunan-agunan bermasalah sehingga berdampak baik terhadap kesehatan kinerja. Pada periode lelang kali ini, BSI menargetkan transaksi hingga senilai Rp150 miliar dan berkomitmen untuk terus mendorong penjualan.
"Aset agunan yang dilelang adalah aset pembiayaan konsumer dan wholesale yang dinyatakan macet dan pailit. Bagi masyarakat, ini kesempatan yang baik untuk memiliki aset bernilai tinggi dengan harga relatif miring, dan bagi BSI ini meningkatkan nilai aset agunan serta kesehatan portfolio pembiayaan,” ujar Hery, dalam keterangannya, Selasa, 8 Agustus 2023.
Hery menegaskan komitmen perseroan untuk fokus pada pembiayaan yang terbukti resilience, aman, dan memberikan profit bisnis jangka panjang. Hal itu terutama pada segmen pembiayaan konsumer, ritel, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta korporasi.
"BSI berfokus memerhatikan profil nasabah sesuai dengan segmentasi risiko, memberikan berbagai pilihan skema pembiayaan syariah, promo margin, dan kerjasama bisnis baik dengan e-commerce, pemerintah maupun swasta,” kata Hery.
Dia menegaskan kondisi aset pembiayaan BSI saat ini tergolong sehat dan terjaga, yang tercermin dari kinerja per Maret 2023, rasio non-performing financing gross 2,36 persen, dari total pembiayaan perseroan yang mencapai Rp213,28 Triliun per Maret 2023.
"Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat. BSI optimistis pembiayaan tahun ini akan tumbuh double digit seiring dengan dukungan regulator dan kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus pertumbuhan pembiayaan di Tanah Air, baik dari sisi kebijakan pembiayaan UMKM, korporasi, maupun ritel,” pungkasnya.