Data-Data Positif AS Buat Emas Dunia Melemah

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Data-Data Positif AS Buat Emas Dunia Melemah

Arif Wicaksono • 4 October 2023 08:18

London: Harga emas dunia melemah tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas bergerak melemah setelah sinyal kenaikan suku bunga The Fed semakin kuat dengan data positif dari ketenagakerjaan.

Melansir Investing.com, harga emas melemah 0,01 persen ke level USD1.823 per ounce pada pembukaan Rabu, 4 Oktober 2023. Emas dunia sudah melemah sebesar 9,72 persen dalam setahun.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah menyatakan perlu melihat adanya kelonggaran di pasar tenaga kerja sebelum mereka yakin inflasi dapat terkendali dan menghentikan sikap kebijakan moneter agresif mereka.

Data tenaga kerja AS

Menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) dalam Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja bulanan, atau laporan JOLTS, lowongan pekerjaan, yang mengukur permintaan tenaga kerja, naik menjadi 9,6 juta pada hari terakhir Agustus,

Data tersebut secara signifikan melampaui ekspektasi konsensus ketika para ekonom memperkirakan lowongan pekerjaan turun menjadi 8,81.

Menurut beberapa analis, data JOLTS terbaru terus mendukung imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, yang saat ini diperdagangkan pada 4,75 persen. Kenaikan imbal hasil obligasi terus menciptakan hambatan yang signifikan terhadap emas dunia.

Tekanan obligasi tenor 10 tahun AS

Kilau emas meredup ketika harga obligasi pemerintah utama AS tenor 10 tahun turun lagi sehingga mendorong imbal hasil obligasi ke tingkat tertinggi baru semenjak 2007 dengan naik lima basis poin menjadi 4,63 persen. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik hampir 0,47 persen bulan lalu, lonjakan bulanan tertinggi tahun ini.
 
Emas dunia semakin tertekan karena Indeks dolar AS, yang mengukur nilai mata uang AS versus mata uang utama lainnya di pasar valas, terus melanjutkan kenaikan dengan mendekati level tertingginya dalam lima tahun sebesar 111.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)