ilustrasi/medcom.id
Amir Zakky • 15 September 2023 12:18
Jatim: Ribuan warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Krisis air yang dialami warga ini terjadi sejak puluhan tahun silam saat musim kemarau datang.
Saat kemarau, warga hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Namun, air dari pemerintah tak pernah cukup lantaran berbau.
Ribuan warga yang mengalami krisis air bersih ini berada di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang. Saban musim kemarau tiba, warga yang tinggal dikawasan ini selalu kesulitan mencari air sekadar buat kebutuhan sehari-hari.
Akibatnya, begitu ada bantuan air minum datang, warga langsung berlarian dan berebut. Tak hanya membawa ember, mereka juga membawa beberapa tempat penampungan lain untuk mengantre mendapatkan air bersih.
Selain ibu-ibu, sejumlah anak anak juga mengantre bersama warga lain. Warga mengaku kondisi krisis air minum ini selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau tiba.
Bahkan, apabila tak ada bantuan air bersih. Warga pun terpaksa mencari air ke dalam hutan sejauh 1 kilometer. Sementara bantuan air bersih jarang ada sejak tiga pekan terakhir.
"Sulit sejak awal bulan September. Harus mencari ke sumur jauh 1 km," kata warga bernama Sutiana, Jumat, 15 September 2023.
Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang ini, dihuni sebanyak 1.600 jiwa. Desa ini berada di lereng perbukitan yang saban musim kemarau selalu gersang.
Perangkat Desa setempat mengaku pernah mendapatkan program pengeboran air. Namun air yang keluar tidak bisa dikonsumsi lantaran rasanya payau dan berbau.
",Memang awalnya kesulitan dapat air tapi beberapa waktu lalu dapat bantuan pamsimas. Cuma rasa airnya payau dan sedikit bau sehingga kalau digunakan untuk masak minum tidak memenuhi syarat kalau untuk mandi minum ternak tercukupi tapi untuk kebutuhan masak minum harus dibantu di suplai," kata perangkat Desa Manduro, Riyono.
Warga berharap kondisi tersebut segera mendapat perhatian dari pihak pihak terkait. lantaran setiap tahun kondisi tersebut selalu berulang.