Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Foto: Xinhua
Muhammad Reyhansyah • 18 December 2025 13:36
Beijing: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Rabu, 17 Desember 2025 menyampaikan dukungan terhadap kedaulatan Venezuela dalam percakapan telepon dengan mitranya dari negara Amerika Latin itu, di tengah meningkatnya tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Caracas.
Dalam pembicaraan tersebut, Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil memaparkan situasi negaranya seraya menegaskan bahwa pemerintah dan rakyat Venezuela akan “dengan tegas menjaga kedaulatan dan kemerdekaan negara, secara resolut mempertahankan hak-hak sahnya, dan tidak akan menerima ancaman dari kekuatan mana pun yang melakukan perundungan,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Menlu Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok dan Venezuela merupakan mitra strategis, dengan hubungan yang dibangun di atas tradisi saling percaya dan saling mendukung. Ia menambahkan bahwa Beijing menentang “segala bentuk perundungan sepihak” dan mendukung setiap negara dalam menjaga kedaulatan serta martabat nasionalnya.
“Venezuela memiliki hak untuk secara mandiri mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara lain, dan diyakini bahwa komunitas internasional memahami serta mendukung posisi Venezuela dalam mempertahankan hak dan kepentingan sahnya,” kata Wang, dikutip dari Anadolu, Kamis 18 Desember 2025.
Dalam empat bulan terakhir, militer Amerika Serikat mempertahankan kehadiran yang signifikan dan terus meningkat di kawasan Karibia. Washington melaporkan telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dituduh terlibat dalam perdagangan
narkotika, meski tanpa merilis bukti ke publik.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyatakan bahwa militer AS berpotensi melakukan serangan darat di wilayah Venezuela.
Ketegangan meningkat lebih jauh pekan lalu ketika pasukan AS menyita sebuah kapal tanker minyak yang terkena sanksi di lepas pantai Venezuela. Caracas mengecam tindakan tersebut sebagai “pembajakan internasional.”
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa memperingatkan risiko terjadinya “Vietnam baru” setelah Trump memerintahkan “blokade total dan menyeluruh” terhadap kapal tanker minyak yang masuk atau keluar dari Venezuela.
Melalui platform media sosial Truth Social, Trump menulis bahwa “Venezuela sepenuhnya dikepung oleh armada terbesar yang pernah dikerahkan dalam sejarah Amerika Selatan,” meskipun negara tersebut secara geografis berbatasan darat dengan tiga negara lain.