Suplai BBM dan LPG di Wilayah Aceh Berangsur Pulih

Pertamina menyalurkan BBM ke daerah bencana. Foto: dok Pertamina.

Suplai BBM dan LPG di Wilayah Aceh Berangsur Pulih

Lukman Diah Sari • 7 December 2025 09:27

Banda Aceh: Banjir dan longsor di Provinsi Aceh berdampak terhadap sektor energi, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Tapi, menurut rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Per Sabtu, 6 Desember 2025, kondisi tersebut berangsur-angsur pulih. 

"Perkembangan penanganan ketersediaan BBM dan LPG masih terus dilakukan di lapangan. Suplai BBM secara umum di wilayah Aceh mengalami peningkatan," ujar Perwakilan Pertamina Regional Aceh Misbah Bukhori dalam keterangan rilis BNPB, diterima pada Minggu, 7 Desember 2025.

Dia menerangkan bahwa jalur pengiriman di wilayah Aceh bagian timur, seperti Aceh Tamiang, yang sebelumnya terkendala akses jalan, kini sudah dapat dilewati. Sebelumnya, situasi tersebut menjadi salah satu kendala, tapi sudah diselesaikan.

Masih di Aceh Tamiang, 3 dari total 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah beroperasi untuk melayani masyarakat. Sedangkan 4 lainnya, ini masih dalam perbaikan. 

“Empat SPBU masih dalam proses perbaikan karena bencana di Aceh Tamiang cukup dahsyat sehingga hampir separuh SPBU terdampak,” ujar Bukhori.

Lebih lanjut, situasi wilayah Aceh ke utara, seperti Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, sudah seratus persen beroperasi. Kemudian,  di Aceh Barat sampai Aceh Selatan, suplai berjalan normal meskipun di awal kejadian bencana terdampat beberapa jalur yang terkendala. Sedangkan Aceh bagian tengah, seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, relatif masih terisolir. 

“Kami tetap berkomitmen dan bersinergi dengan tim terkait, mulai dari Dinas PU untuk pekerjaan pembersihan material lumpur yang terbawa banjir dan longsor, TNI, Polri untuk turut mensuplai. Kami bisa masuk jalur udara BBM dikirim dari Kualanamo dan diturunkan ke Bener Meriah, yang selanjutnya didistribusikan menuju Aceh Tengah,” lanjut Bukhori. 

Sementara itu, LPG untuk wilayah barat telah berhasil dikirimkan melalui jalur laut. Sumber LPG diambil dari Terminal Arun di Lhokseumawe dan dikirimkan dengan kapal ke Pelabuhan Ulele di Banda Aceh. Selanjutnya LPG sudah dapat diakses oleh masyarakat. 

Ratusan jeriken milik masyarakat terpajang di depan SPBU 14.236.100 di ruas Jalan Manekroo Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Foto: ANTARA/Teuku Dedi Iskandar.

Wilayah timur, kata dia, relatif tidak ada kendala karena terminal utama di Lhokseumawe, SPBM di bagian timur relatif lancar. Ini mensuplai untuk wilayah Bireuen, Aceh Utara, dan Lhokseumawe hingga Subulussalam. Ini menunjukkan suplai energi sudah berjalan 100 persen. 

“Jalur tengah beberapa tabung dikirimkan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah. Ini sudah dimanfaatkan untuk operasional dapur umur di wilayah Bener Meriah,” jelas dia.

Sementara itu, data BNPB hingga Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh mencapai 914 jiwa. Terdapat penambahan jumlah korban 47 jiwa dari hari sebelumnya, 5 Desember 2025.

Rincian jumlah korban meninggal:
  • Provinsi Sumatra Utara: 329 jiwa
  • Sumatra Barat: 226 jiwa
  • Aceh: 359 jiwa
Sedangkan total korban hilang mencapai 389 jiwa di tiga provinsi tersebut. BNPB dan berbagai pihak terus mengupayakan untuk operasi pencarian di masing-masing wilayah. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)