Presiden AS Joe Biden. (AP)
Willy Haryono • 31 January 2024 09:14
Washington: Joe Biden, orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), mengaku telah memutuskan untuk membalas serangan drone yang menewaskan tiga prajurit AS di Yordania. Washington mengatakan serangan itu dilakukan milisi yang didukung Iran.
Dua hari setelah serangan mematikan tersebut, AS bersiap membalas dengan respons yang mungkin bersifat multi-tingkat dan berkelanjutan, namun berisiko meningkatkan ketegangan lebih jauh di Timur Tengah.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa kemarin, Biden tidak menjelaskan rinciannya tetapi hanya menjawab "Iya" ketika ditanya apakah ia telah memutuskan bagaimana cara menanggapi serangan di Yordania.
"Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari," tutur Biden, mengutip dari laman The Sydney Morning Herald, Rabu, 31 Januari 2024.
Komentar Biden muncul setelah ia menghabiskan sebagian besar waktunya pada Senin kemarin dalam pertemuan keamanan nasional untuk menilai pilihan-pilihannya. Di waktu bersamaan, Partai Republik menuntut tindakan keras dari Pemerintah AS setelah kematian tiga prajurit.
Meski AS tidak mungkin menyerang Iran secara langsung, pilihan yang ada termasuk menyerang personel paramiliter Pasukan Quds di Suriah, Irak, dan Yaman; melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok milisi yang didukung Iran; atau menyerang kapal-kapal Iran.
Para pejabat AS juga menyarankan bahwa respons akan dilakukan secara bertahap, bukan sekaligus.