Kemenhan RI dan Republikorp kerja sama pengadaan rudal. Foto: dok Kemenhan.
Ade Hapsari Lestarini • 2 September 2024 15:46
Jakarta: Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menandatangani kontrak kerja sama pengadaan rudal permukaan ke Permukaan Çakir dan Rudal Pertahanan Udara Sungur dengan Republikorp Indonesia. Kerja sama pengadaan rudal ini merupakan langkah penting dalam membangun industri pertahanan nasional yang mandiri.
Dengan kemitraan ini, pemerintah tidak hanya akan memiliki industri pertahanan yang kuat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional. Selain penandatanganan kerja sama pengadaan rudal, Republikorp Indonesia juga menandatangani kerangka kerja sama atau framework dengan ASELSAN dan ROKETSAN.
Founder Republikorp Norman Joesoef mengatakan pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan ASELSAN dalam produksi Sistem Senjata Kendali Jarak Jauh (RCWS), serta dengan ROKETSAN dalam mendirikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan produksi rudal seperti ÇAKIR, ATMACA, dan HISAR.
"Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas pertahanan kita tetapi juga mentransfer teknologi penting dari Turki ke Indonesia, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan pertahanan kita," ujar Norman, dalam keterangan tertulis, Senin, 2 September 2024.
Republikorp telah memiliki rekam jejak yang cemerlang dalam menjalin kerja sama peralatan militer dengan negara-negara besar. Selama lima tahun terakhir, Republikorp telah membangun kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global, termasuk LIG Nex1 dari Korea Selatan untuk produksi dan transfer teknologi rudal, serta mitra dari Slovakia untuk pengembangan turret TURRA 30 dari EVPU.
Baca juga: Bertemu Putin, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan |