SKK Migas. Foto: SKK Migas.
Arif Wicaksono • 1 December 2023 08:50
Jakarta: Lifting minyak dan gas Indonesia diperkirakan berada di bawah target pada tahun ini karena gangguan seperti kebocoran pipa dan kebakaran pada kabel listrik.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memperkirakan produksi minyak tahun ini akan mencapai 606.300 barel per hari (bpd), di bawah target 660 ribu barel per hari.
"Sementara itu lifting gas tahun ini diperkirakan sebesar 5.400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), juga di bawah target tahun ini sebesar 6.160 MMSCFD," kata dia, dilansir Channel News Asia, Jumat, 1 Desember 2023.
Dwi menyalahkan insiden di fasilitas tua yang dioperasikan oleh unit-unit Pertamina di lepas pantai barat laut Jawa dan tenggara Sumatra pada kuartal ketiga sebagai penyebab penurunan produksi minyak.
"Produksi migas Indonesia juga terimbas penundaan proyek akibat pandemi covid-19," kata Dwi.
Sebagai informasi, lifting minyak tahun lalu tercatat sebesar 612.300 bpd. Sedangkan lifting gas dibukukan sebesar 5.347 MMSCFD.