Harga Emas Dunia Melemah 0,13%

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Melemah 0,13%

Arif Wicaksono • 29 April 2024 08:26

New York: Emas dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia melemah setelah investor kehilangan keyakinan atas harga emas setelah rangkaian data ekonomi global yang diprediksi terus menguat.

Dikutip dari Investing.com, Senin, 29 April 2024, harga emas dunia acuan XAU/USD melemah 0,13 persen ke level USD2.335 per ons pada pembukaan perdagangan Senin, 29 April 2024. Emas dunia sudah naik 17,51 persen dalam setahun.

Kilau Emas dunia sebagai alat lindung nilai atau safe haven terus menurun menghadapi tren perekonomian global kemungkinan akan terus berada pada jalur yang kuat saat ini, menurut jajak pendapat antar ekonom yang dilakukan oleh Reuters.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global bisa mencapai 2,9 persen tahun ini, menurut 500 responden yang disurvei Reuters. Hal ini berarti bank sentral akan kesulitan untuk mulai menurunkan suku bunganya, yang berarti biaya pinjaman akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sementara itu, survei emas mingguan Kitco News terbaru menunjukkan investor ritel semakin kehilangan kepercayaan terhadap logam mulia, sementara analis dan pelaku institusional melihat konsolidasi minggu ini sebagai pertanda kenaikan lebih lanjut.

Managing Director di Bannockburn Global Forex, termasuk di antara mereka yang melihat kinerja harga minggu ini secara positif.

“Saya pikir harga dapat menguji USD2370 dalam beberapa hari mendatang. Saya menduga ujian sesungguhnya adalah pada data pekerjaan AS minggu depan. Pertemuan FOMC didahulukan, namun sikap hawkish sudah diantisipasi secara luas. Survei PMI jasa dan usaha kecil memperingatkan risiko penurunan.” jelas dia dikutip dari Kitco.

Dia menuturkan laporan pekerjaan yang mengecewakan dapat menyebabkan dolar dan suku bunga lebih rendah serta mengangkat laju emas dunia.

Presiden Adrian Day Asset Management Adrian Day juga melihat perdagangan emas lebih tinggi pada minggu depan. Day menuturkan pembelian di seluruh dunia meningkat dengan aksi bank sentral terus menjadi pembeli bersih emas.

“Investor, baik individu maupun institusi, memiliki bobot yang sangat rendah pada aset emas, sehingga perubahan kecil dalam pola pembelian pun bisa menjadi hal yang dramatis,” tambah Day.

Survei emas

Minggu ini, 10 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News. Tujuh ahli, atau 70 persen memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi pada minggu depan, sementara dua analis, mewakili 20 persen, memperkirakan emas akan terus diperdagangkan sideways. Sekali lagi, hanya satu analis, atau 10 persen, yang memperkirakan penurunan harga.

Sementara itu, 155 suara diberikan dalam jajak pendapat online Kitco, dengan hanya sebagian kecil investor Main Street yang kini melihat kenaikan pada logam mulia setelah pergerakan harga yang tertahan selama seminggu.

74 pedagang eceran, mewakili 48 persen, memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sebanyak 46 responden, atau 30 persen, memperkirakan harga akan lebih rendah, sementara 35 responden, atau 22 persen, memperkirakan logam mulia akan mengalami tren sideways pada minggu depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)