Asap hitam dampak dari kebakaran sampah di TPA Bakung, Bandar Lampung telah menyelimuti permukiman warga, Senin, 16 Oktober 2023. (Foto: Lampost.co/Andi Apriadi)
Medcom • 16 October 2023 13:04
Bandar Lampung: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung menyebut sudah satu juta liter air dikerahkan untuk proses pemadaman di TPA Bakung, Telukbetung Barat, Senin, 16 Oktober 2023.
Kadis Damkar dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Antoni Irawan mengatakan, api sudah empat hari tak kunjung padam, sejak terbakar pada Jumat, 13 Oktober 2023. "Sudah maksimal kami kerahkan personel dan tangki air lima ribu kiloliter, sebanyak 200 tangki, dengan enam mobil," kata dia, Senin, 16 Oktober 2023.
Ia mengatakan, kendala memadamkan api yakni karena kekurangan alat berat serta bahan yang terbakar berbahan plastik. Jadi butuh alat berat untuk mematikan sumber api yang ada di bawah. "Ini kan yang terbakar berbahan plastik, kalau ada alat berat (ekskavator) bisa dibalik-balik jadi bawahnya ikut kena siram," kata dia.
Menurutnya, sebanyak sekitar 50 personel Pamadam Kebakaran dan Penyelamatan yang dikerahkan. Sampai saat ini api terus menjalar ke sampah yang luasnya 4,5 hektare. "Kami terus berupaya maksimal, kami tidak mematok berapa hari lagi," kata dia.
Berdasarkan pemantauan, Senin, 16 Oktober 2023, siang, kepulan asap yang berasal dari timbunan sampah TPA Bakung, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, sudah masuk ke rumah warga yang berada di dekat area TPA Bakung. Akibat pekatnya asap tersebut, sejumlah warga mengaku mengalami sesak napas, batuk-batuk, dan mengganggu pandangan.
Salah seorang warga sekitar TPA Bakung, Masni mengatakan sejak hari pertama terjadinya kebakaran di TPA Bakung, asap sudah masuk ke rumahnya. Namun, yang terparah pada hari kedua. "Asapnya sampai masuk ke dalam rumah sekarang. Jadi kehirup dan menyebabkan sesak napas, batuk, dan pandangan agak kabur. Apalagi ada anak-anak. Jadi saat ini anak nggak boleh keluar dulu," ujarnya, Senin, 16 Oktober 2023.
Masni mengungkapkan asap tebal ini juga sangat mengganggu aktivitas khususnya bagi suaminya yang sehari-hari usahanya berkebun. "Mau nggak mau suami tetap berkebun walau banyak asap. Karena sehari-harinya usahanya di kebun," kata dia.
Warga lainnya, Samin mengaku sangat terganggu dengan tebalnya asap sampai ke permukiman warga. "Yang dirasakan sesak napas, semuanya terganggu apalagi anak-anak kecil. Saya juga lagi sakit ditambah asap masuk sampai ke dalam rumah, makan sampai terganggu juga," kata dia.
Ia mengatakan dampak tebalnya asap ini juga mengganggu padangan. Apalagi saat pagi hari ditambah aroma yang tidak sedap. "Dua malam ini paling parah, asap sampai mengganggu aktivitas warga sini," kata dia.
Dia berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat segera memadamkan api agar masyarakat sekitar TPA Bakung dapat beraktivitas seperti biasa. "Kalau bisa pembuangan sampahnya dihentikan dulu bukan melarang buang sampah di sini, agar petugas pemadam yang melakukan pemadaman tidak terganggu," kata dia. (Lampost)