Ilustrasi. Foto: Freepik
Jakarta: Harga minyak mencatat kenaikan mingguan keempat meskipun ditutup lebih rendah pada hari Jumat. Pelemahan harga minyak di hari Jumat itu terjadi karena para pedagang menyambut baik tanda-tanda awal pekan ini yakni peningkatan permintaan energi musim panas sedang berlangsung pada saat gangguan pasokan terkait cuaca masih menjadi fokus.
Melansir Investing.com, Sabtu, 6 Juli 2024, pada pukul 14:30 WIB (18:30 GMT), harga minyak berjangka Brent turun 1 persen menjadi USD86,54 per barel, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,9 persen menjadi USD83,16 per barel.
Harga minyak mentah menuju kenaikan yang kuat untuk minggu keempat, di tengah ekspektasi bahwa pasar yang mengetat dalam beberapa bulan mendatang.
Optimisme permintaan menjadi fokus utama
Permintaan AS merupakan sumber utama dari optimisme tersebut, karena para analis memperkirakan rekor aktivitas tertinggi di konsumen bahan bakar terbesar di dunia ini selama minggu hari kemerdekaan.
Pertaruhan pada permintaan yang lebih kuat didukung oleh data yang menunjukkan penurunan besar-besaran dalam persediaan minyak AS selama seminggu terakhir, karena pengecer bahan bakar bersiap untuk perjalanan liburan.
Minggu ini juga diperkirakan akan terjadi penurunan tajam pada persediaan minyak mentah.
Sementara itu, di sisi suplai, jumlah rig minyak tetap tidak berubah pada 479 dari minggu lalu, Baker Hughes melaporkan pada hari Jumat. Jumlah tersebut jauh di bawah jumlah 622 rig yang beroperasi pada akhir tahun lalu, menandakan tidak adanya kesibukan dari para pengebor untuk meningkatkan aktivitas.
"Sentimen pasar telah didukung minggu ini oleh indikator mobilitas yang kuat dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah," tulis analis di ANZ dalam sebuah catatan.
Kekhawatiran yang terus berlanjut atas gangguan pasokan di Timur Tengah juga membuat para pedagang memasang premi risiko yang lebih besar pada harga minyak, karena ketegangan antara Israel dan Hizbullah Lebanon menunjukkan sedikit tanda-tanda pelonggaran.
Kelebihan pasokan OPEC
Namun kenaikan harga minyak tertahan, terutama karena data terbaru menunjukkan bahwa anggota-anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah meningkatkan produksi dalam beberapa bulan terakhir, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa pasar akan menjadi lebih longgar di akhir tahun ini.
Kekhawatiran juga akan melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara konsumen minyak utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok yang juga tetap ada, terutama setelah data indeks pembelian manajer non-manufaktur yang lemah.
Sinyal hawkish pada suku bunga AS dari Federal Reserve juga memperhitungkan beberapa kehati-hatian pasar.