Dedi Mulyadi. Medcom.id/ P. Aditya Prakasa
Bandung: Elektabilitas antara Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil terus bersaing di sejumlah hasil survei untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Namun Dedi enggan ambil pusing mengenai hal tersebut dan fokus membantu masyarakat.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, mantan Bupati Purwakarta itu mendapatkan 31,9 persen dalam simulasi 26 nama calon yang disurvei, sedangkan Ridwan Kamil unggul dengan angka 36.8 persen dan yang belum menjawab 8,6 persen.
Menanggapi survei tersebut, Dedi Mulyadi mengatakan hal itu menggambarkan harapan masyarakat dari berbagai aktivitas sosial yang sering dilakukannya di berbagai daerah.
"Tren elektabilitas yang saya rasakan ada peningkatan dari waktu ke waktu. Dari angka 10, ke 15, ke 20 ke 25, ke 31 hari ini. Itu kan menunjukkan adanya harapan publik. Harapan publik mungkin lahir, dari berbagai aktifitas sosial yang selama ini saya lakukan," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Selasa, 9 Juli 2024.
Dedi mengatakan sejak kalah oleh Ridwan Kamil pada Pilgub 2018, aktivitasnya di masyarakat tidak banyak berubah dengan terus keliling membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Punya badan sehat harus di gunakan untuk kepentingan orang banyak. Itu berdampak pada kepercayaan masyarakat. Saya mengucapkan terimakasih kepada yang memilih saya. Semoga apa yang dilakukan saya, menjadi dan melahirkan pemimpin yang baik. Bagi saya dapat 31 persen Alhamdulillah sudah uyuhan," jelasnya.
Sementara saat disinggung soal rencana Zulkifli Hasan yang ingin memasangkan Dedi Mulyadi dengan Bima Arya, Dedi mengaku tidak ada masalah selama itu perintah partai.
"Kita menghormati berbagai pimpinan partai dan tentunya seluruh peryataan itu harus dibicarakan di Indonesia maju dan harus di putuskan. Sebagai prajurit dari partai gerakan Indonesia raya akan patuh apa yang menjadi keputusan Prabowo," ujarnya.