Seorang Perempuan Alami Patah Kaki saat Coba Seluncuran di Bandara Changi

Singapura: Seorang perempuan mengalami patah kaki saat bermain perosotan di Terminal 4 Bandara Changi, Singapura.

Insiden terjadi pada Senin malam, 4 November, tak lama sebelum eksekutif keuangan berusia 23 tahun itu seharusnya terbang kembali ke rumah.

Mengutip dari AsiaOne, Jumat, 8 November 2024, perempuan asal Malaysia yang hanya ingin dikenal dengan inisial Z ini mengunggah video yang mendokumentasikan kejadian tersebut ke Xiaohongshu.

Berbicara kepada AsiaOne, Z mengungkapkan bahwa dia sedang dalam perjalanan pulang bersama teman-temannya setelah liburan tiga hari di Singapura. Karena tiba di bandara lebih awal, mereka memutuskan  menghabiskan waktu dengan mencoba perosotan pipa sebelum penerbangan mereka yang dijadwalkan pukul 20.55.

Dalam video tersebut, Z menceritakan pengalamannya yang "sangat menyenangkan" saat pertama kali menaiki seluncuran, meski dia merasa khawatir dengan tikungan-tikungan berbahaya di atraksi populer itu. Ia sempat merasakan gesekan yang cukup besar saat meluncur dengan kecepatan tinggi.

Meski demikian, dia memutuskan untuk mencoba lagi. Saat itulah Z mendengar bunyi retak pada tulang kakinya.

Z mengaku sempat berteriak minta tolong setelah sampai di ujung seluncuran, namun "tidak ada petugas di sekitar lokasi.”

Menurutnya, dibutuhkan waktu 15 menit bagi petugas bandara untuk membawa kursi roda setelah teman-temannya mencari bantuan. Tambahan 15 menit lagi berlalu ketika mereka kembali dengan es batu, dan 15 menit berikutnya baru datang seorang dokter dengan obat pereda rasa sakit.

Z baru tiba di Rumah Sakit Umum Changi sekitar pukul 21.30, satu jam setelah kejadian.

Seorang dokter memberitahu Z bahwa dua tulang di kakinya patah, dan menambahkan bahwa ini bukan pertama kalinya seseorang cedera setelah menggunakan seluncuran pipa di Bandara Changi.

Biaya Medis Sekitar SGD12.000

Perempuan itu mengatakan dirinya harus mengonsumsi obat pereda rasa sakit dan menerima suntikan analgesik.

Z mengatakan kepada AsiaOne bahwa dia sudah kembali ke Malaysia dan telah berkonsultasi dengan dokternya di sana. Dia menjadwalkan operasi pada hari Kamis dengan estimasi biaya sekitar 40.000 ringgit (SGD12.000).

"[Staf Bandara Changi] tidak mencatat nomor kontak saya, jadi mereka tidak memiliki cara untuk menghubungi saya atau bertanggung jawab atas insiden tersebut," ujarnya.

"Ketika insiden itu terjadi, di depan ambulans, staf Bandara Changi memberitahukan saya untuk memesan penerbangan saya sendiri setelah saya pulih,” sambungnya.

Z menambahkan bahwa dia telah memberikan umpan balik melalui website Bandara Changi dan sedang menunggu tanggapan setelah memberikan rincian penerbangannya.

Dengan membagikan pengalamannya, dia berharap dapat memberi peringatan kepada pengunjung lain yang akan datang ke Bandara Changi, dan berharap tidak ada orang lain yang menderita cedera serupa.

AsiaOne telah menghubungi Changi Airport Group untuk meminta informasi lebih lanjut. (Antariska)

Baca juga:  Singapore Changi Airport Kembali Jadi Bandara Terbaik Dunia untuk Kali ke-12