Harga Minyak Dunia Diramal Bakal Ngasih Banyak Diskon, Ini Penyebabnya

Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.

Harga Minyak Dunia Diramal Bakal Ngasih Banyak Diskon, Ini Penyebabnya

Husen Miftahudin • 13 August 2024 11:58

Jakarta: Minggu ini, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diprediksi akan mengalami penurunan meskipun tren harga secara garis besar menunjukkan kenaikan.

"Meskipun ada tekanan ke atas dalam harga minyak mentah akibat ekspektasi laporan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), tren harga jangka menengah dan panjang masih menunjukkan potensi penurunan," ungkap Analis Dupoin Andrew Fischer, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 13 Agustus 2024.

Menurut Fischer, kenaikan harga minyak mentah yang terlihat dalam grafik minggu ini lebih banyak didorong oleh sentimen pasar daripada fundamental yang kuat. Pedagang minyak saat ini sedang menaikkan harga berdasarkan asumsi bahwa laporan bulanan OPEC akan mendukung harga yang lebih tinggi.

Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti kebijakan baru dari Arab Saudi yang menaikkan harga jual resmi minyaknya ke Asia dan komitmen Rusia untuk mempertahankan kuota produksinya dengan pengurangan produksi selama Agustus dan September.

Namun, Fischer menjelaskan secara teknikal, arah harga minyak mentah masih memiliki potensi untuk melanjutkan penurunan. Tren jangka panjang menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan sementara, penurunan harga masih mungkin terjadi.

"Faktor ini didukung oleh beberapa elemen teknis dalam analisisnya yang mengindikasikan adanya kemungkinan pembalikan arah dalam waktu dekat," beber dia.
 

Laporan OPEC


Menguatkan prediksi ini, Fischer mengatakan, meskipun berita terkini menunjukkan harga minyak telah melonjak lebih tinggi selama empat hari berturut-turut hingga Senin, 12 Agustus 2024. Para pedagang tampaknya yakin laporan bulanan dari OPEC akan terus mendukung kenaikan harga.

Kenaikan harga baru-baru ini juga didorong oleh keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga minyak ke Asia, serta komitmen Rusia untuk mengurangi produksinya secara signifikan selama bulan Agustus dan September.

Sehingga, keputusan ini memberikan dorongan sementara bagi harga minyak, namun volatilitas di pasar diperkirakan akan meningkat dengan adanya laporan dari International Energy Administration (IEA) pada Rabu.

"Laporan IEA ini sering kali lebih dovish dibandingkan laporan OPEC, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada harga minyak," papar Fischer.
 
Baca juga: Perang Timur Tengah Meluas, Harga Minyak Melonjak
 

Pelototi kinerja dolar AS


Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kinerja Dolar AS (DXY) yang saat ini sedang berada dalam fase krusial. Indeks dolar AS yang melacak kinerja dolar AS terhadap enam mata uang utama, masih mengalami masalah dan diperdagangkan di dekat level penting.

Menurut Fischer, jika laporan Consumer Price Index (CPI) AS yang akan dirilis pada Rabu, 14 Agustus 2024, menunjukkan kenaikan inflasi, hal ini bisa mendukung penguatan dolar AS.

Penguatan dolar AS biasanya berdampak negatif terhadap harga minyak, karena minyak diperdagangkan dalam dolar, sehingga harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Secara keseluruhan, meskipun ada tekanan ke atas jangka pendek dalam harga minyak mentah WTI, tren penurunan masih lebih dominan. Pasar masih perlu memperhatikan perkembangan dari laporan OPEC dan IEA serta data ekonomi dari AS yang dapat mempengaruhi sentimen di pasar minyak," tutup Fischer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)