Bantul Perkuat Kajian Risiko Bencana terkait Potensi Megathrust

Ilustrasi--Rumah warga ambruk terdampak gempa Sumedang. (MGN/Husni Nursyaf)

Bantul Perkuat Kajian Risiko Bencana terkait Potensi Megathrust

Ahmad Mustaqim • 15 August 2024 19:27

Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan tengah melakukan kajian risiko bencana di wilayahnya. Selain data lama, ada ancaman baru yang dimasukkan dalam hasil kajian. 

"Pada 2024 ini kami sedang melakukan kajian risiko bencana yang memang sudah habis jangka waktunya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanta pada Kamis, 15 Agustus 2024. 

Agus mengungkapkan hasil kajian itu akan melengkapi hasil kajian sebelumnya dengan 9 risiko bencana. Hasil kajian terbaru akan ditambahkan 2 potensi bencana, salah satunya likuefaksi. Sementara, 9 risiko bencana yang sudah ada yakni abrasi, banjir, cuaca ekstrem, longsor, gempa bumi, kebakaran, kekeringan, tsunami, dan wabah penyakit. 

Ia mengatakan kajian itu disiapkan melibatkan akademisi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Kajian itu nantinya berlaku pada 2025 sampai 2029 dan bakal dilegalkan menjadi kawasan rawan bencana (KRB) lewat peraturan bupati. 

"Selanjutnya, dimulai juga, penindaklanjutan hasil kajian kami siapkan rencana penanggulangan bencana (RPB), sudah kita mulai RPB-nya ini," ujarnya. 
 

Baca juga: Potensi Megathrust 'Tinggal Menunggu Waktu' Bersifat Imbauan Waspada

Selain itu, ia melanjutkan, ancaman megathrust dari BMKG sudah sejak lama pernah diperingatkan sejak 2020. Kajian dari sejumlah perguruan tinggi itu, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), menguatkan peringatan potensi itu. 

"Oleh karena itu, berbagai persoalan BPBD dan BNPB sudah selalu dilakukan termasuk mitigasi," kata dia. 

Ia menyebut simulasi gempa bumi sudah dilakukan pada 2023 lalu. Simulasi pada medio Juni-Juli 2023 itu menguatkan kapasitas masyarakat dalam merespons apabila terjadi gempa bumi. 
 
Agus juga mengatakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga sudah mengadakan simulasi tsunami pada 2023. Simulasi ini dilakukan di lingkungan masyarakat pesisir pantai Kabupaten Bantul.  

"BMKG juga sudah mengadakan tsunami ready. Jadi ada 5 kelurahan di pinggir pantai yang dijadikan sebagai percontohan. Ini diajukan ke UNESCO sebagai tsunami ready," ucapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)